Sabtu 30 Jul 2016 06:45 WIB

Makin Banyak Wisatawan Cina Pilih Afrika Selatan

Ilustrasi - Wisatawan Cina
Foto: CNN
Ilustrasi - Wisatawan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Jumlah wisatawan Cina yang mengunjungi Afrika Selatan pada Mei tahun ini meningkat 50 persen dibandingkan periode sama pada 2015 setelah pemerintah Afsel melonggarkan aturan visa melalui agen perjalanan, menurut data yang didapat oleh Xinhua, Jumat (30/7).

Departemen Pariwisata Afrika Selatan mengatakan jumlah wisatawan dari India meningkat 37 persen. Peningkatan terjadi setelah pemerintah Afrika Selatan mempermudah aturan menyangkut permohonan visa sejak awal tahun ini.

Sebelumnya, aturan yang lebih ketat mengharuskan para wisatawan menyampaikan permohonan secara langsung oleh mereka sendiri. "Pasar tersebut (di Cina dan India) akan cukup cepat berkembang, dan menurut saya akan terus berkembang," kata Von Aulock dari Departemen Pariwisata.

Namun, industri pariwisata Afsel masih khawatir soal peraturan yang mengharuskan akte kelahiran lengkap disertakan pada permohonan bagi anak-anak yang akan berkunjung ke negara itu. Pemimpin Badan Bisnis Pariwisata Afsel Mmatsatsi Ramawela mengatakan ketetapan menyangkut akte kelahiran lengkap tersebut masih cukup membingungkan hingga cenderung menyurutkan niat sebagian keluarga untuk berkunjung ke Afrika Selatan.

Acara-acara seperti Konferensi Internasional ke-21 tentang AIDS di Durban pada awal bulan ini telah membantu peningkatan jumlah pengunjung. Selain itu, ketakutan menyangkut serangan teroris di Eropa juga membuat para wisatawan mengalihkan tujuan mereka ke negara di belahan bumi bagian selatan.

Para wisatawan kembali mendatangi taman-taman bermain, pantai dan perkebunan anggur Afrika Selatan karena harga sewa kamar yang lebih murah serta peraturan visa yang lebih mudah. Jumlah wisatawan ke Afsel dari luar kontinen itu telah meningkat 19 persen dalam lima bulan pertama tahun ini.

Gelegar sektor pariwisata Afrika Selatan saat ini membawa optimisme bagi negara yang tingkat penganggurannya bertahan di angka 27 persen itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement