REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Empat tentara Turki tewas pada Ahad (31/7) dalam dua bentrokan terpisah dengan gerilyawan dari kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kata pejabat.
Dalam kejadian pertama, petempur itu menembaki tentara di daerah berhutan provinsi Ordu, Turki timur laut, menewaskan tiga orang dan melukai dua lagi, kata gubernur provinsi itu, Irfan Balkanlioglu dalam pernyataan.
Sejumlah besar bala bantuan dikirim ke daerah itu dan gerakan dilanjutkan. Dalam kejadian terpisah, petempur PKK membunuh seorang tentara dan melukai enam orang lain dalam gerakan keamanan di sudut terpencil Provinsi Hakkari di Turki tenggara dekat perbatasan dengan Iran dan Irak, kata sumber keamanan.
Kematian terbaru terjadi sehari setelah militer Turki menewaskan 35 petempur ketika mereka berusaha menyerbu pangkalan di Provinsi Hakkari. Ribuan milisi dan ratusan warga sipil dan tentara telah tewas sejak proses gencatan senjata dan perdamaian antara pemerintah dan PKK yang telah berlangsung 2,5 tahun terhenti pada Juli lalu.
Lebih dari 40 ribuorang telah tewas dalam konflik sejak PKK yang disebut sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa memulai pemberontakan pada 1984.
Militer Turki, pasukan terbesar kedua NATO, saat ini sedang mengalami perubahan besar setelah percobaan kudeta 15-16 Juli, namun mengecilkan kekhawatiran perubahan itu bisa berdampak luas dan akan melemahkan perjuangan melawan PKK.