REPUBLIKA.CO.ID, AGHDAD -- Total korban tewas dalam insiden pengeboman bunuh diri di pusat Baghdad pada 3 Juli lalu meningkat. Per Ahad (31/8), Menteri Kesehatan Irak memastikan jumlah korban tewas mencapai 324 jiwa.
Menteri Kesehatan Irak Adela Hmod mengatakan jumlah tersebut masih mungkin untuk bertambah. Karena hingga saat ini, tim forensik masih melakukan proses identifikasi terhadap tubuh-tubuh korban lainnya.
Seperti dilansir Reuters, beberapa jumlah korban yang bertambah tersebut pada mulanya merupakan daftar korban yang hilang. Namun, melalui proses identifikasi, korban-korban hilang tersebut ditemukan di antara para korban tewas. Oleh karena itu, jumlah korban tewas yang semula 292 jiwa per 7 Juli lalu meningkat hingga 324 jiwa.
Pengeboman yang terjadi pada 3 Juli lalu ini diakui sebagai perbuatan kelompok militan ISIS. Banyaknya korban yang jatuh membuat insiden pengeboman ini menjadi pengeboman paling mematikan di Irak sejak upaya penangkapan Saddam Hussein oleh militer Amerika Serikat 13 tahun lalu.
Sebelumnya, ISIS diketahui kehilangan tanah kekuasaannya di Irak sejak tahun lalu. Militer Irak yang diperbantukan oleh Amerika Serikat dan juga milisi syi'ah yang didukung Iran merebut kota-kota yang telah dikuasai ISIS.