Senin 01 Aug 2016 08:51 WIB

Pertempuran Berkecamuk di Aleppo

Seorang wartawan perempuan berlari bersama pemberontak menghindari penembak jitu di Aleppo, Suriah.
Foto: Reuters/Jalal Al-Mamo
Seorang wartawan perempuan berlari bersama pemberontak menghindari penembak jitu di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pertempuran sengit berkecamuk pada Ahad (31/7) di Aleppo, Suriah, setelah serangan besar gerilyawan dalam upaya menerobos pengepungan pemerintah terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan. Jabhat Fateh Ash-Sham, yang dikenal dengan nama Front An-Nusra sebelumnya memutuskan hubungan dengan Alqaidah dan mengubah namanya, serta kelompok lain gerilyawan pada Ahad melancarkan serangan besar dengan harapan bisa menerobos pengepungan yang dilakukan baru-baru ini oleh militer Suriah terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan di bagian timur Aleppo.

Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan gerilyawan menyerang dari beberapa arah, ditambah dengan ledakan yang suaranya terdengar di pinggir selatan Aleppo. Dua bom mobil, katanya, diledakkan di Aleppo Selatan, saat serangan dilancarkan oleh gerilyawan.

Pertempuran darat tersebut juga ditambah oleh serangan udara terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan di pinggiran barat Aleppo. Pada Ahad pagi, Tentara Al-Fateh, atau Tentara Penakluk --sekutu Jabhat Fateh Ash-Sham, mengumumkan di dalam satu pesan video awal serangan besar untuk menerobos gerak maju militer Suriah belum lama ini di Aleppo.

Pada penghujung pekan terakhir Juli, militer Suriah menyerbu Daerah Bani Zaid, kubu utama gerilyawan di bagian timue Aleppo. Kemajuan tersebut dicapai satu pekan setelah militer memutus jalur pasokan terakhir gerilyawan yang menghubungan daerah yang dikuasai gerilyawan di pinggir utara Aleppo dengan bagian lain yang dikuasai gerilyawan di bagian timur kota itu.

Pemutusan Jalan Castello telah menjadi pukulan keras terhadap gerilyawan di dalam Kota Aleppo. Dengan dicapainya kemajuan tersebut, militer Suriah telah sepenuhnya mengepung Aleppo Timur, dan mendesak gerilyawan agar menyerahkan diri dan warga sipil agar bekerja sama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement