REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Iran kembali menunjukkan dukungan untuk rakyat dan Pemerintah Turki yang sedang ‘bersih-bersih’ setelah upaya kudeta beberapa waktu lalu. Penasihat senior pemimpin spiritual Iran Ali Akbar Velayati memuji keberhasilan pemerintah dan rakyat Turki dalam menggagalkan upaya kudeta militer.
"Iran dan Turki adalah dua negara yang sangat penting di kalangan Negara Islam dan dapat mempengaruhi masa depan Dunia Muslim," kata Velayati di dalam pertemuan dengan Duta Besar Turki untuk Teheran Riza Hakan Tekin, sebagaimana dikutip Xinhua -- di Jakarta, Senin (1/8) pagi.
Velayati mendesak Teheran dan Ankara agar memanfaatkan kepentingan bersama mereka untuk memperkuat kerja sama dalam segala bidang. Dia mengatakan perbedaan kecil antara kedua negara tak bisa mempengaruhi hubungan bertetangga mereka.
"Beberapa perbedaan pendapat dan pandangan antara kedua pihak takkan mengalihkan perhatian kita dari kesamaan yang ada. Masalah ini sangat penting bagi pengembangan hubungan antara kedua negara," kata Velayati.
Pada gilirannya, Duta Besar Turki Riza Hakan Tekin mengatakan Ankara memuji sikap Teheran dalam menentang upaya kudeta baru-baru ini di Turki. Hubungan antara Teheran dan Ankara telah mencapai tingkat tertingginya selama 10 tahun belakangan.
Hakan Tekin menjelaskan, para pejabat Iran dengan suara bulat mengutuk upaya kudeta di Turki dan menyampaikan dukungan mereka buat Pemerintah Turki dalam menggagalkan upaya tersebut.
Sejumlah negara Barat sekutu Turki juga mengecam upaya kudeta itu --yang menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menewaskan 237 orang dan melukai lebih dari 2.100 orang lagi. Di sisi lain, negara itu juga prihatin terhadap penangkapan besar-besaran para pengikut Fethullah Gullen --tokoh yang dianggap sebagai dalang upaya kudeta tersebut.
Presiden Turki Erdogan juga mengaku akan membatalkan tuntutan hukum terhadap orang yang menghina dirinya. Secara keseluruhan, lebih dari 60.000 orang telah ditahan dan dipecat karena dituduh terlibat dalam upaya kudeta yang berakhir dengan kegagalan pada pertengahan Juli. Turki membebaskan lebih dari 650 tentara yang ditahan terkait upaya kudeta gagal itu, kata media lokal pada Sabtu (30/7).