REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Pejabat kesehatan AS, Senin (1/8), memperingatkan perempuan hamil tidak bepergian ke kawasan di Miami setelah Florida menyatakan menemukan 10 lagi penderita zika.
Hal itu menambah jumlah penderita penyakit tersebut menjadi 14. Dari total kasus tersebut, 12 penderita adalah pria dan dua wanita.
Atas permintaan Gubernur Rick Scott, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengirimkan regu tanggap darurat khusus terdiri atas delapan pakar penyakit untuk membantu Florida dalam penyelidikan. Pemerintah negara bagian menjalankan penyelidikan, yang sebagian besar dilakukan sendiri, sejak awal Juli ketika muncul penderita pertama terduga tertular zika akibat nyamuk setempat.
Direktur CDC Thomas Freden mengatakan upaya pengendalian nyamuk lokal tidak berjalan seperti yang diharapkan, namun sejauh ini, wabah tersebut sepertinya tidak menjalar terlalu jauh. "Tidak ada satu pun yang kita lihat menandakan penyebaran penularan virus zika," kata Freden.
Wabah zika pertama kali dideteksi pada 2015 di Brasil, yang dikaitkan dengan lebih dari 1.700 kasus cacat lahir mikrosefalia. Sejak saat itu virus tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh Amerika dan kemunculannya ke daratan Amerika Serikat sudah diantisipasi.
Pada Jumat, Florida mengatakan empat kasus pertama zika di negara bagian itu diduga disebabkan oleh nyamuk, yang menjadi pertanda awal bahwa virus tersebut menyebar secara lokal, meskipun mereka belum mengidentifikasi jenis nyamuk pembawa penyakit tersebut.
William Schaffner, pakar penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt mengatakan muncul kekhawatiran bahwa warga yang tertular di Florida akan bepergian ke kawasan lain di negara tersebut sehingga zika kemudian bisa menyebar melalui nyamuk setempat di kawasan itu.
CDC menyarankan warga yang kembali dari kawasan terpapar di Florida menggunakan pengusir nyamuk selama tiga minggu untuk melindungi keluarga mereka maupun penularan lebih jauh di dalam rumah. CDC juga merekomendasikan agar warga perempuan tidak hamil dulu hingga delapan pekan sepulangnya dari kawasan terpapar.
Badan tersebut mengatakan bahwa perempuan hamil yang tinggal atau bepergian ke kawasan terpapar setelah 15 Juni sebaiknya dicek untuk melihat zika.