Selasa 02 Aug 2016 16:53 WIB

Gas Beracun Ditemukan di Lokasi Helikopter Rusia Jatuh

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi - Korban gas beracun Suriah
Foto: AP/Edlib News Network ENN
Ilustrasi - Korban gas beracun Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Kontainer berisi gas beracun ditemukan di dekat lokasi jatuhnya helikopter Rusia, Senin lalu. Pada Selasa (2/8), tim penyelamat yang berada di lokasi mengatakan kontainer dijatuhkan oleh helikopter sepanjang malam sebelumnya.

Juru bicara Pertahanan Sipil Suriah mengatakan pada Reuters, gas tersebut membuat 33 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak sakit. Pekerja pertahanan sipil yang berada di lokasi mengatakan gas diduga klorin meski belum diverifikasi.

"Barel ukuran medium berisi gas beracun. Pertahanan Sipil Suriah belum bisa menentukan jenisnya," kata jubir. Korban berasal dari Saraqeb, dekat lokasi helikopter yang  jatuh di provinsi Idlib.

Kelompok pertahanan ini menyebut diri sebagai sukarelawan yang melakukan aksi pencarian dan penyelamatan. Mereka mengaku netral.

Kelompok mengunggah video di YouTube yang menunjukkan sejumlah penduduk kesulitan bernafas. Tampak dalam video relawan berseragam memberikan masker oksigen untuk warga sipil.

Pemerintah Rusia dan Suriah belum berkomentar terkait temuan ini. Namun sebelumnya, kedua pihak bersekutu itu menyangkal penggunakan senjata kimia selama lima tahun perang sipil.

Kekuasaan Barat menuduh pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan klorin dan bahan kimia lainnya. Sementara pemerintah Suriah dan Rusia menuduh gas beracun digunakan oleh pasukan pemberontak.

Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan bom barel dijatuhkan di Saraqeb sepanjang Senin malam. Selain meracuni sejumlah orang, jatuhnya barel gas juga melukai warga sipil.

Pada Senin, Kremlin mengonfirmasi jatuhnya sebuah helikopter militer Rusia. Kementerian mengatakan Mi-8 itu ditembak ketika menjalankan misi kemanusiaan. Tiga kru dan dua personel militer dilaporkan tewas.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan helikopter jatuh setelah ditembak dari daratan. "Pada 1 Agustus, Mi-8 ditembak jatuh oleh tembakan darat di provinsi Idlib," kata Kementerian dalam pernyataan yang dikutip RT.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement