REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik ke lautan, Rabu (3/8). Rudal diluncurkan dari pantai timur Korut. Kepala staf gabungan mengatakan uji kali ini menunjukkan ambisi Korut untuk menyerang negara-negara tetangganya.
Seorang pejabat menduga rudal yang diluncurkan adalah rudal jarak menengah Rodong yang bisa meluncur hingga 1.000 Km. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan peluncuran tersebut membawa ancaman bagi keamanan negara.
"Tokyo sangat mengecamnya," kata Abe, dikutip BBC.
AS juga mengecam peluncuran yang disebut sebagai aksi provokasi tersebut. AS bersumpah akan merespons tindakan ini sambil berupaya melindungi diri dan sekutu.
Pada Juli, Korut meluncurkan tiga rudal balistik ke laut. Mereka menyebutnya sebagai serangan simulasi pada Korsel. Media lokal melaporkan pejabat Korsel yakin Korut sedang mempersiapkan uji senjata nuklirnya.
Korut juga telah bersumpah untuk mengambil respons fisik atas keputusan AS dan Korsel untuk menempatkan sistem pertahanan antirudal di Korsel. Cina juga memprotes tindakan ini dan mengancam akan memasang sistem antirudal yang sama di wilayah.