REPUBLIKA.CO.ID, SPANYOL -- Lima perempuan Jerman ditangkap pada Selasa (2/8) malam dalam sebuah aksi flashmob di sebuah kota di Spanyol bagian utara. Aksi kelima perempuan ini diduga memicu kekhawatiran akan adanya serangan terorisme.
Mereka telah dibebaskan, tapi tetap didakwa dengan pelanggaran ketertiban umum. Orang-orang yang sedang berlibur berlari dan bersembunyi di Platja d'Aro setelah mereka berpura-pura mengejar selebriti, berteriak, dan mengambil foto.
Dilansir dari BBC, Kamis (4/8), kepanikan berubah menjadi kericuhan lantaran orang-orang mengira tongkat narsis yang mereka pegang sebagai senjata. Sebelas orang dirawat karena memar dan serangan jantung. Tiga di antaranya dibawa ke rumah sakit.
Polisi dipanggil ke pusat kota menyusul laporan bahwa tembakan telah pecah. Namun, laporan itu palsu. Video di media sosial menunjukkan anak-anak menangis ketika orang di sekitar mereka meringkuk di bawah meja.
Surat kabar Jerman, Die Welt, mengatakan, sekitar 200 orang terlibat dalam flashmob yang diselenggarakan oleh beberapa perempuan Jerman itu. Rupanya, mereka diundang lewat media sosial untuk pergi ke Platja d'Aro pada Selasa malam dan berperilaku seperti paparazzi.
Para perempuan yang berusia antara 20 sampai 25 tahun itu berada di Costa Brava mendampingi sekelompok wisatawan muda. Presiden Catalonia memuji reaksi dewan kota dan polisi. Menurut dia, ada beberapa hal yang tidak bisa dijadikan bercandaan.