Jumat 05 Aug 2016 02:07 WIB

AS Izinkan Pengungsi Beri Hak Suara Pada Pemilu Presiden

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nidia Zuraya
Pengungsi Rohingya di Amerika
Foto: VOA
Pengungsi Rohingya di Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Salah seorang pengungsi asal Bhutan, Nepal, Bhuwan Pyakurel akan merasakan pengalaman pertama mengikuti pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat (AS). Ia menuturkan, bagaimana selama ini tinggal di AS sebagai seorang pengungsi.

"Kehidupan di kamp pengungsi sangat sulit dalam berbagai cara," kata Pyakurel seperti dilansir CNN, Kamis (4/8).

Pria yang datang ke Amerika Serikat pada 2009 lalu menjelaskan, masalah terbesar yang dihadapi seorang pengungsi yakni, tidak diizinkan untuk bekerja. Ia berujar, hidup sebagai pengungsi, mempunyai keterbatasan aktivitas. Para pengungsi selalu berada di pondokan selama 24 jam setiap hari.

Pada November 2016 akan menjadi pengalaman pertama di Amerika Serikat sebagai pengungsi, yakni memberikan hak suara dalam pemilu. Para pengungsi merasa, pemilu tersebut akan menjadi kesempatan untuk menemukan jalan hidup baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement