REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia mengatakan pada Jumat (5/8) menangguhkan dana operasi kelompok bantuan World Vidion di wilayah Palestina. Penangguhan tersebut karena ada dugaan perwakilan Gaza menyalurkan jutaan dolar untuk kelompok Hamas.
Manajer operasi World Vision di Gaza Mohammad El Halabi ditangkap Israel pada 15 Juni saat melintasi perbatasan ke dalam kantong yang berada di bawah pemerintahan de facto Hamas. Hamas, bagi Israel dan Amerika Serikat merupakan kelompok terorisme.
Seorang pejabat keamanan senior Israel pada Kamis (4/8) mengatakan, Halabi yang telah menjalankan operasi kelompok di Gaza sejak 2010 telah berada di bawah pengawasan dan mengaku memberikan sekitar 7,2 juta dolar AS untuk Hamas.
World Vision mengaku terkejut dengan klaim tersebut. Namun juru bicara Hamas mengatakan, kelompok itu tidak ada hubungannya dengan Halabi.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia menyebut tuduhan sangat menganggu dan segera mencari informasi lebih lanjut dari World Vision dan otoritas Israel.
"Kami menangguhkan penyediaan dana lebih lanjut ke World Vision untuk program di wilayah Palestina sampai penyelidikan selesai," katanya.
Seorang juru bicara DFAT mengatakan, Australia telah memberi sekitar 4.350.000 dolar AS ke World Vision selama tiga tahun terakhir untuk pemberian bantuan di wilayah Palestina.