Jumat 05 Aug 2016 12:15 WIB

Supermarket Halal Dipaksa Jual Daging Babi dan Minuman Beralkohol

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Belanja di supermarket (ilustrasi).
Foto: AP
Belanja di supermarket (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah supermarket Good Price di Colombes, Paris telah diberitahu otoritas perumahan lokal harus menjadi toko makanan umum atau akan menutup mereka. Pejabat otoritas berpendapat, tidak semua kebutuhan anggota masyarakat dipenuhi toko halal itu.

"Wali kota Colombes, Nicole Goueta pergi ke sana sendiri dan meminta pemilik untuk diversifikasi berbagai produk dengan menambahkan alkohol dan daging non-halal," kata  kepala staf Wali Kota Colombes Jermon Besnard dilansir Daily and Sunday Express, Jumat (5/8).

Good Price yang dijalankan sebagai waralaba memaksa warga non-Muslim berjalan lebih jauh untuk berbelanja. Besnard mengatakan, pihaknya ingin adanya pembauran sosial di negaranya. "Kami ingin campuran sosial, kami tidak ingin ada daerah yang hanya Muslim atau daerah di mana tidak ada Muslim," ujarnya.

Asosiasi perumahan Colombes yang menyewakan toko untuk pemilik Solemane Yalcin berpendapat, toko bertentangan dengan nilai-nilai republik Prancis dengan mendukung kelompok-kelompok tertentu dari masyarakat atas orang lain.

Toko telah mengajukan tindakan hukum untuk mengakhiri kontrak yang berjalan sampai 2019. Kasus ini akan dimulai pada Oktober. "Ini bisnis. Saya melihat sekitar saya dan menargetkan apa yang saya lihat," kata Yalcin.

Masalah ini muncul karena meningkatnya ketegangan antara nilai-nilai republik Prancis dan tradisi Islam. Walikota Pennes-Mirabeau, dekat Marseille saat ini sedang berusaha untuk melarang acara burkini di sebuah taman bermain air pada bulan depan.

Acara tersebut diselenggarakan oleh kelompok masyarakat Muslim, Smile 13 untuk mendorong perempuan bergabung dengan komunitas.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement