REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setelah serangkaian kabar tak sedap tentang kandidat calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, prediksi kemenangan Presiden AS saat ini mengalami titik balik.
Sebuah jajak pendapat Fox News yang dirilis Rabu malam (3/8) menunjukkan Hillary Clinton mengalahkan Donald Trump secara nasional. Jajak pendapat tersebut menunjukkan Clinton mengalahkan Trump sebesar 10 persen. Selain itu, sebuah jajak pendapat McClatchy-Marist yang dirilis Kamis (4/8) menunjukkan Clinton mengalahkan Trump secara telak, 15 persen.
Persentase terbaru ini merupakan kejatuhan besar bagi Trump. Sedangkan, poin ini merupakan nilai tertinggi yang pernah didapatkan Clinton di jajak pendapat, dengan poinnya di 48 persen dan Trump 33 persen.
Bahkan, Franklin & Marshall, sebuah jajak pendapat di Pennsylvania, negara yang paling dipercaya memberikan kemenangan besar bagi Trump, menunjukkan bahwa ia tertinggal oleh Clinton dengan 11 poin.
(Baca Juga: Kronologi Pertikaian Trump dengan Keluarga Muslim AS)
Hasil jajak pendapat yang digelar di berbagai negara bagian lainnya memang menunjukkan poin yang berbeda-beda. Namun, seluruhnya tetap menunjukkan Clinton sebagai pemenang dengan rata-rata lima hingga tujuh poin unggul dibandingkan Trump.
Titik balik ini kemungkinan disebabkan oleh tindakan kontroversial yang dilakukan Trump dua minggu belakangan ini. Penghinaan yang dilayangkan terhadap keluarga tentara Muslim AS, Kapten Humayun Khan, menuai banyak kecaman, baik dari umat Muslim di AS, pihak militer, bahkan dari tokoh-tokoh terkemuka di partainya sendiri.