Ahad 07 Aug 2016 02:36 WIB

Pejabat Jepang: Tindakan Cina tak Dapat Kami Terima

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Achmad Syalaby
Jepang dan Cina
Jepang dan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Cina melakukan patroli udara tempur di wilayah kepulauan sengketa di Laut Cina Selatan, Sabtu (6/8). Dalam insiden terpisah, Cina juga melangsungkan aksi yang memicu kemarahan Pemerintah Jepang.

Sebanyak 230 kapal penangkap ikan Cina dan kapal Coast Guard dilaporkan terlihat dekat pulau sengketa di Laut Cina Timur, Jumat (5/8). Ratusan kapal itu melewati kepulauan Senkaku yang disebut Diaoyu oleh Cina. (Baca: Cina Laksanakan Patroli Tempur di Pulau Sengketa).

Pemerintah Jepang meminta Cina segera menarik seluruh kapal tersebut. Menurut Jepang, aksi itu memperparah ketegangan antara Cina dan sejumlah negara tetangga."Ini adalah tindakan sepihak yang menimbulkan ketegangan dan tidak dapat kami terima," ungkap Kenji Kanasugi dari Kementerian Luar Negeri Jepang kepada kantor berita Kyoto yang dilansir dari Russian Today.

Senkaku sedang dipersengketakan namun saat ini berada di bawah administrasi Jepabng. Sekumpulan pulau tak berpenghuni itu juga diklaim oleh Taiwan.Sementara, ketegangan antara Cina dan negara-negara tetangga terus berlangsung di Laut Cina Selatan. Baik Cina, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam memiliki klaim teritorial di wilayah tersebut.

Selama ini, Beijing tidak mengakui arbitrase putusan internasional di Den Haag yang diprakarsai oleh Filipina. Kesepakatan itu menolak klaim Cina atas sekelompok pulau yang terletak 230 kilometer dari barat laut daratan Filipina.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement