Senin 08 Aug 2016 03:00 WIB

Wanita Suriah Ini Berenang Tiga Jam di Laut untuk Selamatkan 20 Orang

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani.
Foto: Reuters
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Atlet Olimpiade Rio 2016, Yusra Mardini memiliki cerita tersendiri di balik kisah suksesnya mewakili kontingen pengungsi. Kondisi negara yang dilanda perang tidak menyurutkan semangatnya membawa perdamaian untuk Suriah.

Mardini bukanlah gadis biasa yang tumbuh dan belajar demi mendapatkan nilai terbaik di kelasnya. Gadis 18 tahun ini justru menyibukkan diri dengan hobi renangnya yang kini membawa ia dalam olimpiade Rio 2016 dengan gaya kupu-kupu miliknya.

Namun siapa sangka, gadis ini ternyata pernah melewati hari yang menakjubkan. Hari ketika hobinya justu telah menyelamatkan nyawa orang banyak di lautan.

Kisah ini bermula saat Mardini dan adiknya Sarah meninggalkan kota kelahirannya, Damaskus, Suriah. Mardini pun meninggalkan Suriah jalur Laut Mediterania melewati Lebanon, Turki, hingga akhirnya ke Yunani.

Perahu yang seharusnya untuk enam orang itu dinaiki hingga 20 orang. Di perjalanan, perahu tersebut bocor. Sayangnya tidak semua orang di atas perahu yang dapat berennag. "Hanya empat orang yang tahu bagaimana caranya berenang," ujar Mardini dilansir dari Independent, kemarin.

Mardini pun turun ke dalam air laut yang dingin bersama adiknya Sarah dan dua orang lainnya. Mardini menggunakan satu tangannya untuk berpegangan pada perahu karet tersebut sedangkan satu tangan lainnya untuk mengayuh dan mendorong perahu agar menepi.

Baca juga, Lebih dari Satu Juta Migran Tiba di Eropa.

"Tiga setengah jam di dalam air dingin. Tubuh saya... saya sampai tidak bisa menggambarkan bagaimana rasanya saat itu," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement