Selasa 09 Aug 2016 07:36 WIB

70 Pengacara Pakistan Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Suasana lokasi ledakan bom di depan sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, Senin (8/8)
Foto: REUTERS/Naseer Ahmedr
Suasana lokasi ledakan bom di depan sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, Senin (8/8)

REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Jumlah korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di rumah sakit Quetta mencapai sedikitnya 70 orang. Pada Senin (8/8) otoritas provinsi Baluchistan, Pakistan mengatakan 112 orang lainnya luka-luka.

Serangan menyasar kerumunan pengacara yang sedang berkabung atas kematian seorang pengacara ternama. Seorang reporter, Faridullah yang berada di lokasi mengatakan pelaku menerobos kerumunan pengacara dan jurnalis di departemen darurat dan meledakkan diri.

Pejabat senior Civil Hospital tempat kejadian, Abdul Rehman Miankhel mengatakan jumlah korban meningkat tajam dari estimasi awal. "Ada banyak sekali korban luka jadi korban tewas, mungkin bertambah," kata Menteri Kesehatan Provinsi Rehmat Saleh Baloch dilansir Reuters.

Serangan diklaim oleh Jamaat-ur-Ahrar, faksi dari kelompok militan Taliban Pakistan. Namun klaim ini belum diverifikasi otoritas. Sebelumnya kelompok juga pernah mengklaim serangan tetapi ternyata mereka tidak terlibat.

"Tehreek-e-Taliban Pakistan Jamaat-ur-Ahrar (TTP-JA) bertanggung jawab atas serangan ini dan bersumpah akan terus melakukan serangan serupa," kata Juru bicara kelompok Ehsanullah Ehsan dalam pernyataan di surat elektronik.

Pekan lalu, AS memasukkan TTP-JA ke dalam daftar teroris global. Gedung Putih mengecam serangan tersebut. "Kami tetap bersama dengan rakyat Pakistan dalam menghadapi terorisme di Pakistan dan wilayah sekitarnya," katanya.

Terlepas dari klaim TTP-JA, motif serangan masih belum jelas. Namun beberapa pengacara telah jadi target dalam serangan-serangan skala kecil di Quetta, ibukota Baluchistan. Wilayah ini punya sejarah kekerasan separatis dan tempat berkumpul militan.

Korban pengacara terakhir adalah Bilal Anwar Kasi yang dibawa ke Civil Hospital sebelum serangan bom bunuh diri terjadi. Anwar Kasi ditembak mati ketika dalam perjalanan ke kompleks pengadilan kota. Ia merupakan presiden Baluchistan Bar Association.

Juru bicara pemerintah Baluchistan, Anwar ul Haq Kakar mengatakan serangan bom bunuh diri itu tampaknya menargetkan kolega Anwar Kasi yang sedang berkabung, "Seperti ini sudah direncanakan sebelumnya," kata Anwar.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement