Rabu 10 Aug 2016 14:36 WIB

Sensus Online Penduduk Australia Diretas

Peretasan (Ilustrasi)
Foto: PC World
Peretasan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Serangan peretas yang membuat sistem komputer untuk mengumpulkan data sensus Australia, Selasa (9/8) diduga dilakukan warga Cina yang marah terhadap pernyataan perenang Australia Mack Horton terhadap perenang Cina Sun Yang di Olimpiade Rio.

Di Rio, setelah kemenangannya di nomor renang 400 meter gaya bebas putra, perenang Australia Mack Horton yang mendapat medali emas mengatakan kemenangannya adalah kemenangan "atlet baik" atas perenang Cina Sun Yang yang mendapat medali perak.

Sun Yang di 2014 pernah dinyatakan positif dalam tes doping dan dihukum tidak boleh bertanding selama tiga bulan. Pernyataan Mack Horton menimbulkan reaksi keras dari para netizen dari Cina.

Pakar keamanan siber Melbourne University Suelette Dreyfus mengatakan, keributan Mack Horton dan Sun Yang bisa menjadi alasan serangan peretas yang menyebabkan kelumpuhan sistem untuk mengumpulkan data sensus setiap lima tahun sekali tersebut. "Sebagai motif, ini mungkin saja terjadi," katanya.

Namun, Dreyfus mengatakan, kecil kemungkinan Pemerintah Cina akan melakukan tindakan yang "bising" ini kalau mereka ingin mencuri data sensus. "Bila mereka ingin mendapatkan data, khususnya dari kalangan pemerintahan, mereka mungkin akan melakukannya diam-diam karena mereka tidak ingin orang tahu bahwa mereka melakukannya," kata Dreyfus.

Pemerintah Federal Australia menggambarkan serangan Selasa malam sebagai denial of service attempts, artinya mereka yang meretas berusaha menghalangi orang untuk mengakses situs sensus. Dreyfus mengatakan, serangan ini bisa disebut sebagai "serangan yang bising" karena para peretas mencoba untuk menghentikan seluruh aktivitas dari sebuah situs.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menegaskan, semua data yang sudah masuk ke dalam sistem-sistem sensus aman, tetapi Dreyfus mengatakan tidak yakin hal itu benar adanya.

"Saya kira ada pertanyaan besar mengenai apakah data yang ada terlindungi tetapi yang jelas, secara fungsional, situs itu tidak terlindungi. Jadi saya kira kita memerlukan lebih banyak informasi sebelum mengetahui dengan jelas hak privasi ini terlindungi," katanya.

Komisioner Hak Privasi Australia Timothy Pilgrim mengatakan dia akan melakukan penyelidikan mengenai serangan tersebut. Namun, Dreyfus mengatakan penyelidikan ini seharusnya dilakukan di tingkat parlemen. "Saya kira-kira perlu penyelidikan yang sangat transparan mengenai apa yang salah, bagusnya di tingkat senat," kata Dreyfus.

Senator Independen Australia Selatan Nick Xenophon juga meyerukan adanya penyelidikan Senat, demikian juga dengan mantan komisioner hak privasi New South Wales Anna Johnston.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/serangan-sensus-karena-keributan-olimpiade/7716992
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement