REPUBLIKA.CO.ID, LOSANGLES -- Kepolisian Los Angeles, Amerika Serikat menembak mati seorang remaja yang dilaporkan tengah membuat grafiti. Kepala Kepolisian Los Angeles Robert Arcos mengatakan seorang saksi mata melihat Jasse James Romero (14 tahun) menembak sebelum dilumpuhkan petugas. Arcos mengatakan saat dalam penyelidikan ditemukan sebuah pistol yang terisi amunisi di dekat tubuh Romero.
"Tragedi atas kejadian ini tidak bisa dilebih-lebihkan," kata Arcos dilansir Reuters, Rabu (10/7).
Polisi Los Angles menembak mati remaja tersebut yang diduga sedang membuat gambar grafiti. Arcos menyangkal anak buah menembak tanpa alasan.
Arcos menambahkan otopsi jenazah Romero yang pada 24 Agustus ini berusia 15 tahun akan segera dilakukan. Saat ini kepolisian Amerika Serikat sedang dalam tekanan karena seringnya polisi menembak mati anak-anak muda.
Arcos memberi penjelasan dua petugas mendapat laporan ada tindakan vandalisme di lingkungan kelas pekerja. Polisi Bolye Height yang menembak Romero mengejar dua tersangka yang berlari menghindari polisi.
Arcos mengatakan kepada penyidik dua polisi yang mengejar Romero mendengar suara tembakan. Namun ia menolak memberi komentar saat ditanya mengapa polisi langsung melakukan penembakan. Ia hanya mengatakan insiden tersebut sedang diselediki.