Kamis 11 Aug 2016 18:23 WIB

Benarkah Turki Melunak dengan Assad?

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Russian President Vladimir Putin and Turkish President Tayyip Erdogan attend their meeting in St. Petersburg, Russia, August 9, 2016. REUTERS/Sergei Karpukhin
Foto: Sergei Karpukhin/REUTERS
Russian President Vladimir Putin and Turkish President Tayyip Erdogan attend their meeting in St. Petersburg, Russia, August 9, 2016. REUTERS/Sergei Karpukhin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Duta Besar Turki untuk Rusia, Umit Yardim  mengatakan pemerintah Turki meyakini bahwa kepemimpinan Suriah saat ini bisa ikut andil dalam pembicaraan untuk menyelesaikan krisis Suriah.

"Kami ingin kepemimpinan politik yang ada di Suriah untuk ambil bagian dalam proses negosiasi," kata Yardim dalam konferensi pers di Moskow seperti dikutip kantor berita RIA.

Ia juga menegaskan Ankara tidak membuka peluang kepemimpinan Suriah terlibat dalam peran di transisi politik.

Baca juga, NATO Berharap Turki tak Terlalu Mesra dengan Rusia.

Namun, dalam sebuah wawancara di Televisi, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan transisi politik dengan Assad di dalamnya tidak memungkinkan. Kontra pendapat ini baru terjadi setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Rusia.

Putin menerima Erdogan di St Petersburg pada Selasa. Agenda utama kunjungan Erdogan meliputi perbaikan hubungan kedua negara. Kedua pemimpin juga membahas konflik Suriah. Selama ini, Rusia dan Turki berseberangan dalam isu ini. Turki mendukung oposisi, sedangkan Rusia membela Assad.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement