REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat Presiden AS Donald Trump terus digoyang dari rekan politiknya di Partai Republik. Lebih dari 75 anggota partai Republik menandatangani surat yang ditujukan kepada Kepala Komite Nasional Partai Republik (RNC). Surat tersebut mendesak kepala komite untuk berhenti membantu kampanye Donald Trump.
Mereka mengatakan, perpecahan yang disebabkan dan ketidakmampuan Trump mempetaruhkan partai dalam pemilihan November mendatang.
Surat ditandatangani termasuk mantan anggota Kongres Mickey Edwards dan Christopher Shays, mantan senator Gordon Humphrey, Bruce Bartlett yang merupakan seorang pembantu kebijakan untuk Ronald Reagan, George H.W.Bush serta mantan anggota staf RNC. Surat itu menyebut kampanye Trump mungkin bisa membuat partai 'tenggelam'.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah profil tinggi Partai Republik mengatakan, mereka tidak dapat mendukung pencalonan Trump. "Kami percaya bahwa perpecahan Donald Trump, kecerobohan, ketidakmampuan dan rekor risiko ketidakpopuleran mengubah pemilihan ini condong ke Demokrat," kata draft surat dilansir dari laman BBC News, Jumat (12/8).
Surat itu mengatakan partai harus berfokus untuk melindungi mayoritas Partai Republik dalam pemilihan Senat dan House of Representatives. Hal ini memunculkan beberapa pilihan bagi Republikan anti-Trump.
Baca juga, Kronologi Pertikaian Trump dengan Keluarga Muslim AS.
Pertama, mereka bisa berharap Trump mau berhenti dari langkah menuju Gedung Putih atas kemauannya sendiri. Ini merupakan cara terbersih untuk menggantinya di surat suara, tetapi Trump tidak mungkin melakukannya.
Kedua, dengan mencari kandidat lain untuk menggalang putaran, meski penggantian di kampanye tidak mungkin dilakukan di bawah aturan partai. Beberapa Republikan telah mempertimbangkan mendukung calon Libertarian Gary Johnson, namun hal tersebut akan membagi suara Republik.