Sabtu 13 Aug 2016 07:53 WIB

Pejabat Tinggi ASEAN Bahas KTT 2016

ASEAN
ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pejabat tingkat tinggi dari tiga pilar ASEAN berkumpul di Vientiane, Laos guna mengikuti pertemuan konsultatif gabungan.

Ketua Pejabat Tinggi ASEAN Laos, Alounkeo Kittikhoun yang bertindak selaku ketua pertemuan konsultatif gabungan mengajak para peserta agar memanfaatkan sebaik-baiknya kegiatan ini untuk membahas berbagai permasalahan lintas sektoral dan lintas pilar ASEAN.

"Pembahasan isu-isu lintas pilar dan lintas sektoral sangat penting untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas pelaksanaan program-program ASEAN," ujar Alounkeu Kittikhoun.

Pertemuan yang dihadiri oleh para pejabat tinggi dari Pilar Politik dan Keamanan, Pilar Ekonomi, dan Pilar Sosial Budaya ini bertujuan membahas penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2016 dan berbagai tindak lanjut dan pelaksanaan program kerja ASEAN.

Dalam pertemuan itu, Indonesia diwakili oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Jose Antonio Morato Tavares didampingi oleh Wakil Tetap RI untuk ASEAN, Dubes Rahmat Pramono dan Direktur Politik Keamanan ASEAN, M. Chandra Widya Yudha, demikian siaran pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Pertemuan tersebut membahas persiapan KTT ke-28 dan ke-29 di Laos serta pertemuan-pertemuan lain yang menyertainya seperti "ASEAN Coordinating Council" (ACC) atau Dewan Koordinasi ASEAN dan "ASEAN Connectivity Coordinating Committee" (ACC) atau Komite Koordinasi Konektivitas ASEAN.

Pertemuan ini juga diharapkan dapat mempersiapkan berbagai dokumen mengenai kerangka kerja ASEAN agar dapat disahkan oleh para Pemimpin ASEAN dalam KTT ke-28 dan KTT ke-29 bulan September mendatang.

Selain itu, pertemuan juga membicarakan berbagai kemajuan penerapan program kerja ASEAN seperti Inisiatif Untuk Persatuan ASEAN dan rekomendasi Satuan Kerja Tingkat Tinggi mengenai Penguatan Sekretariat ASEAN dan Pengkajian Badan-badan ASEAN.

Pertemuan konsultatif gabungan kali ini merupakan yang pertama kalinya setelah sebelumnya bernama Pertemuan Persiapan Gabungan atau "Joint Preparation Meeting".

Perubahan tersebut merupakan implementasi dari rekomendasi Satuan Kerja Tingkat Tinggi pada 2014 yang dimaksudkan agar pertemuan tidak hanya membahas persiapan KTT tetapi juga mengidentifikasi berbagai persoalan yang bersifat lintas sektoral serta lintas pilar ASEAN.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement