REPUBLIKA.CO.ID, AJACCIO -- Bentrokan terjadi di salah satu pulau di Prancis, Korsika. Dalam peristiwa itu, sebanyak lima orang terluka dan tiga mobil dibakar.
Perkelahian terjadi antara tiga keluarga keturunan Afrika Utara dan penduduk lokal. Kejadian bermula saat keluarga tersebut hendak difoto dan beberapa dari mereka menyatakan keberatan.
Tidak lama setelahnya, keributan dimulai. Lemparan batu dan botol mulai dilakukan. Bahkan, setelah perkelahian terus berlanjut, beberapa mengambil kapak dan tombak.
Kerusuhan yang dimulai pada Sabtu (13/8) itu kemudian terus berlanjut. Hingga Ahad (14/8), pihak berwenang meminta semua warga untuk tenang.
Ketegangan mulai terjadi di salah satu pulau terbesar di Laut Tengah itupada awal musim panas tahun ini. Masyarakat lokal dan Muslim asal Afrika Utara kerap terlibat dalam perkelahian setelah adanya peristiwa serangan truk di Nice pada 14 Juli lalu. Akhir Juli lalu, sebuah kelompok paramiliter Korsika juga memperingatkan akan serangan dari kelompok militan yang menargetkan pulau itu.
Sejak insiden Nice, salah satu wilayah Prancis, Cannes mengeluarkan larangan kontroversial. Para perempuan dilarang menggunakan pakaian renang yang didesain tertutup bagi Muslimah, burkini.
Diketahui masalah di Korsika terjadi saat seorang warga keturunan Afrika di pulau itu sedang bermain di pantai dan menggunakan burkini. Ia kemudian difoto oleh wisatawan yang pada akhirnya berujung dengan kerusuhan dengan penduduk lokal.