Senin 15 Aug 2016 16:47 WIB

Turki Ancam Uni Eropa

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Turki
Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengancam Uni Eropa ketika diwawancarai surat kabar Jerman. Cavusoglu mengatakan Uni Eropa harus memberikan Turki bebas visa perjalanan pada Oktober atau kesepakatan migran akan dibatalkan.

Surat kabar Bild pada edisi Senin (15/8), mempertanyakan apakah ratusan ribu pengungsi di Turki akan menuju Uni Eropa jika blok tersebut tak memberikan visa bebas perjalanan ke warga Turki pada Oktober?

Secara tersirat Cavusoglu menyatakan 'ancaman' Turki pada Uni Eropa.

"Saya tak ingin berbicara mengenai skenario terburuk, pembicaraan dengan Uni Eropa bisa berlanjut tapi jelas bahwa kita sama-sama menerapkan perjanjian di saat bersamaan atau kita kesampingkan itu semua," katanya.

Cavusoglu mengatakan, perjanjian telah dibuat agar semua warga Turki bisa mendapat akses visa bebas perjalanan pada Oktober. Menurutnya tak bisa menerapkan sebuah perjanjian yang hanya baik untuk Uni Eropa dan tak ada balasannya untuk Turki.

Juru bicara Komisi Eropa menolak berkomentar soal pernyataan Cavusoglu tersebut.

Akses bebas visa ke Uni Eropa merupakan 'hadiah utama' atas kolaborasi Ankara dengan Uni Eropa terkait kesepakatan migran. Namun hal tersebut terus terkendala mulai dari sengketa undang-undang anti-terorisme Turki hingga tindakan keras Ankara pascakudeta.

Uni Eropa ingin Turki melunakkan hukum anti-terorismenya sebelum memberikan visa bebas perjalanan ke negara-negara di blok tersebut. Pascakudeta gagal Turki, Komisioner Eropa Guenther Oettinger mengatakan Uni Eropa nampaknya tak bisa memberikan visa bebas perjalanan bagi warga Turki tahun ini karena tindakan keras Ankara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement