Rabu 17 Aug 2016 07:40 WIB

AS Minta Pengertian Cina Terkait Sistem Pertahanan Antirudal

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Rudal Korut yang diluncurkan pada 2009
Foto: AFP
Rudal Korut yang diluncurkan pada 2009

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan akan memasang sistem pertahanan antirudal canggih yang bertujuan menghindari ancaman dari Korea Utara. Hal ini menurut kedua negara dipastikan tidak akan menimbulkan bahaya, khususnya terhadap Cina.

AS berulang kali mencoba untuk mendapatkan pengertian dari Cina terkait hal ini. Sebelumnya, Cina menunjukkan kemarahan dengan adanya pembentukan tim Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) bersama dengan militer AS.

Kepala staf Angkatan Darat AS, Mark A. Miley mengatakan bahwa THAAD benar-benar ditujukan sebagai langkah pertahanan. Dengan demikian, kedua negara tidak perlu khawatir dengan ancaman rudal balistik Korea Utara yang dalam tahun ini beberapa kali dicoba diluncurkan.

"THAAD adalah tindakan defensif untuk melindungi Korea Selatan dan AS dari ancaman rudal balistik Korea Utara dan bukan merupakan bentuk ancaman apapun kepada Cina," ujar Miley, Selasa (16/8).

Cina memprotes langkah yang diambil AS dan Korea Selatan dan menilai hal itu menggoyahkan stabilitas keamanan regional. Dengan hal itu, AS terus mencoba berkomunikasi untuk mengatasi kesalahpahaman dan mengurangi resiko ketegangan dua negara.

"Kami menegaskan komitmen untuk mematuhi standar dan aturan secara internasional dan mendorong Cina melakukan hal serupa untuk mengurangi ketegangan," kata Milley.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement