Jumat 19 Aug 2016 08:11 WIB

Putra Usamah Bin Ladin Serukan Perangi Saudi

Rep: reja irfa widodo/ Red: Ani Nursalikah
Foto tak bertanggal yang diyakini sebagai Putra Usamah, Hamzah Bin Ladin
Foto: telegraph.co.uk
Foto tak bertanggal yang diyakini sebagai Putra Usamah, Hamzah Bin Ladin

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dalam pesannya yang disebarkan melalui media sosial, putra pemimpin Alqaidah Usamah bin Ladin, Hamzah bin Ladin, kembali mencemooh pemerintah Arab Saudi. Cemoohan ini terkait dengan keputusan Arab Saudi untuk memerangi kelompok pemberontak di Yaman.

Pesan itu disebarkan oleh media propaganda Alqaidah, Al Sabaha, Kamis (18/8) waktu setempat. Dalam pesan suara berdurasi 26 menit itu, Hamzah menyebut pemerintah Arab Saudi sebagai kriminal besar dan agen dari Amerika Serikat. Bahkan, Hamzah menyerukan kepada seluruh Muslim di dunia untuk memerangi Arab Saudi.

Tidak hanya itu, Hamzah juga mengutuk Arab Saudi yang dianggap mengkhianati Pemerintah Yaman lantaran menyerang kelompok Alqaidah. Sebelumnya, pasukan Arab Saudi membom sekelompok pemberontak di Yaman, tepatnya di Mukella. Di dalam kelompok tersebut, ujar Hamzah, terhadap anggota Alqaidah yang ikut memerangi kelompok Houthi.

''Pemerintah Arab Saudi tidak membiarkan mereka sendirian (kelompok Alqaidah). Mereka seolah melindungi Houthi dari serangan kaum mujahidin,'' ujar Hamzah bin Laden dalam pesannya, seperti dikutip Site Intelligence, Jumat (18/8).

Hamzah, yang saat ini diperkirakan berusia 23 atau 24 tahun, memang sempat menyebarkan pesan. Ini adalah pesan keempat yang disampaikan oleh Hamzah. Sebelumnya, Hamzah sempat mengungkapkan, dirinya sebagai pemimpin jihad global dan meminta seluruh muslim untuk terus memerangi negara barat.

Menurut Direktur SITE Intelegence, Rita Katz, pesan yang disampaikan Alqaidah itu memiliki perbedaan dengan pesan propaganda ISIS. Sementara pesan ISIS biasanya berupa video, namun pesan propaganda ini berupa pesan suara.

Rita menyebut, pesan ini bertujuan menyaingi ISIS. ''Pesan-pesan itu digunakan sebagai cara untuk menyaingi dominasi ISIS dalam perang jihad melawan dunia barat,'' kata Rita seperti dikutip Daily Mail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement