Jumat 19 Aug 2016 15:08 WIB

Remaja Brisbane Korban Kebakaran Tuntut Ganti Rugi Rp 60 M

Matthew Richards harus dibalut di sekujur tubuhnya setelah mengalami luka bakar.
Foto: abc
Matthew Richards harus dibalut di sekujur tubuhnya setelah mengalami luka bakar.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Seorang remaja pria di Brisbane yang menderita luka bakar serius yang dideritanya dalam sebuah pesta yang disebut tidak ada yang mengawasi, sekarang mengajukan gugatan senilai 6 juta dolar AS (sekitar Rp 60 miliar).

Richards adalah orang kedua yang mengajukan gugatan setelah sebelumnya, Paris Turkington juga melakukan hal serupa, yang bulan lalu mengajukan tuntutan 11,8 juta dolar AS (sekitar Rp 120 miliar).

Matthew Richards dan Paris Turkington mengalami luka bakar setelah seorang remaja lainya menyiramkan bahan kimia ke api di sebuah rumah di Toowoomba di Brisbane di 2013. Jillian Barrett dari Kantor Pengacara Maurice Blackburn Lawyers mengatakan seorang wanita, yang menyewa rumah dimana pesta diadakan, tidak melakukan pengawasan terhadap jalannya pesta.

Namun, walau nama wanita itu disebutkan di dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan, gugatan diajukan terhadap perusahaan asuransi yang digunakan oleh wanita tadi. Turkington menderita luka bakar sekitar 42 persen.

"Banyak orang yang tidak menyadari asuransi untuk rumah dan isinya tidak sekedar mencakup apa yang kita miliki. Asuransi itu juga melindungi orang yang anda undang ke rumah anda, karena apa yang terjadi di dalam properti anda adalah tanggung jawab Anda. Dia tidak akan sembuh total dari luka bakar yang dialaminya. Dia masih menderita rasa sakit yang

Matthew Richards harus dirawat selama 36 hari di rumah sakit, menjalani operasi 11 hari dan ikut latihan fisio tiga hari seminggu selama dua tahun. Kulitnya tidak lagi elastis, dan dia tidak memiliki kelenjar keringat, yang berarti suhu tubuhnya bisa meningkat dengan cepat.

Sebelumnya masa depannya sangat menjanjikan, dan masuk dalam kelas percepatan di sekolah, yang akan memberikannya akses langsung ke universitas. Dia semula ingin menjadi fisioterapis, namun sekarang Richard bekerja di sebuah pub.

"Saya tidak bisa sekolah selama enam bulan dan berhasil lulus, namun nilai kelulusan tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan. Saya ingin menjadi fisioterapis namun luka bakar ini menyebabkan tangan saya kehilangan kekuatan, sesuatu yang penting dalam pekerjaan ini sehingga peluang saya sirna," kata Richards yang berusia 18 tahun tersebut.

"Kulit saya tipis dan rentan. Saya bahkan tidak bisa mendekati anjing, karena saya takut kalau anjing itu akan mencakar kulit saya."

Ibu Richards, Johanna mengatakan luka bakar itu menimbulkan banyak penderitaan dalam keluarganya.

"Hal pertama yang anda pikirkan ketika melihat anak anda dalam situasi ini adalah: apakah dia akan bertahan hidup? - itu adalah hal yang paling penting. Mengerikan sekali. Ketika Matthew pulang ke rumah, seluruh tubuhnya dibaluti perban, dan bahkan dia tidak bisa berdiri sendiri tanpa dibantu," katanya.

Johanna mengatakan untuk melakukan hal-hal yang sederhana saja sulit dilakukan, diperlukan waktu tiga jam hanya untuk membersihkan tubuh Matthew. Untuk membantu anaknya, Johanna harus memotong kukunya sendiri agar pendek dan mengenakan sarung tangan, karena takut untuk melukai kulit Matthew yang sangat sensitif.

"Dia sangat bertekad besar untuk sehat dan keluar dari rumah sakit. Saya sangat bangga dengan dia," katanya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/korban-kebakaran-tuntut-rp-60-m/7766706
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement