REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Amerika Serikat (AS) dan Rusia akan mencoba kembali menghentikan konflik berkepanjangan di Suriah. Kedua negara sedang melakukan pembahasan tentang menjalin kemitraan kontraterorisme baru dalam pertemuan di Jenewa, 26 Agustus mendatang.
Utusan kedua negara, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov akan mengadakan pembicaraan selama dua hari. Dalam keterangan, pejabat AS, kedua belah pihak hendak terus mencoba mengamankan gencatan senjata di Suriah.
AS dan Rusia juga berkoordinasi dalam upaya militer melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta kelompok-kelompok militan garis keras lain. Meski dalam konflik Suriah, kedua negara berada dalam posisi yang berseberangan.
Rusia telah mendukung Pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar Al-Assad. Namun, AS mendukung pihak oposisi dan meminta agar Assad mundur dari jabatannya.
Baca juga, 10 Faksi Utama Suriah yang Ingin Jatuhkan Assad.