Sabtu 20 Aug 2016 08:31 WIB

Venezuela Hancurkan 2.000 Senjata Api

Polisi Venezuela berjaga-jaga menyusul ledakan di gudang senjata yang menewaskan seorang warga, Januari 2011.
Foto: AP
Polisi Venezuela berjaga-jaga menyusul ledakan di gudang senjata yang menewaskan seorang warga, Januari 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Kepolisian Venezuela menghancurkan hampir 2.000 senapan dan pistol di alun-alun kota Karakas pada Rabu.

Pada saat bersamaan, menteri dalam negeri baru Venezuela juga memulai kembali penerapan aturan jual beli senjata di salah satu negara dengan angka tertinggi kejahatan di dunia tersebut. Menteri Dalam Negeri Nestor Reverol mengatakan penghancuran senjata itu adalah awal dari upaya baru pemerintah menghapus senjata dari tangan warga Venezuela.

Dia menjanjikan sejumlah kebijakan dari penyitaan sampai dengan penukaran sukarela senjata dengan barang elektronik.

Venezuela adalah negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi kedua di dunia.

Baca: Maduro akan Balas Kudeta Lebih Keras Dibanding Turki

Selain itu, kelompok kejahatan juga mengganggu ketenangan warga miskin, yang menanggapinya dengan membeli senjata dalam jumlah besar untuk melindungi diri. Semua keadaan tersebut terjadi di tengah resesi ekonomi besar yang membuat anggaran kepolisian semakin terbatas.

Kelompok kejahatan sering mendapatkan senjata dari polisi, baik dengan mencurinya atau dengan membelinya dari anggota kepolisian korup, kata sejumlah pakar. Dengan inflasi mencapai 185 persen pada 2015 dan mata uang yang semakin tidak bernilai, gaji para polisi kini semakin tertinggal dari naiknya harga-harga. Kondisi tersebut menciptakan insentif yang lebih untuk melakukan korupsi.

Presiden Venezuela menunjuk Reverol sebagai menteri dalam negeri pada bulan ini, atau beberapa hari setelah Amerika Serikat menuding tokoh anti-obat terlarang tersebut telah menerima suap dari pada penjual kokain.

"Kami ingin mecoba kebijakan pelucutan senjata dan perdamaian," kata Reverol kepada sejumlah wartawan di saat anggota kepolisian menghancurkan senjata api laras panjang dan pistol dengan menggunakan gergaji listrik.

Senjata jenis lain dihancurkan dengan cara melindasnya dengan mobil penghalus aspal. Beberapa warga kota menyaksikan acara tersebut, meski yang lain tidak peduli dan lebih tertarik menari di tengah musik salsa yang dimainkan di lapangan yang sama.

Pemerintah telah membeli teknologi laser untuk menandai amunisi milik kepolisian, kata Reverol. Tujuannya mencegah amunisi tersebut diperjualbelikan kepada kelompok kriminal. Sejumlah pakar mengatakan sebagian besar amunisi yang digunakan dalam kriminalitas di Venezuela adalah amunisi yang dibuat oleh pabrik milik pemerintah dan dijual oleh polisi korup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement