Senin 22 Aug 2016 05:40 WIB

Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Bom di Pesta Pernikahan Turki

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
Seorang polisi di lokasi ledakan bunuh diri di sebuah pesta pernikahan di Gaziantep, Turki, 21 Agustus 2016.
Foto: REUTERS/Osman Orsal
Seorang polisi di lokasi ledakan bunuh diri di sebuah pesta pernikahan di Gaziantep, Turki, 21 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Para pemimpin dari berbagai belahan dunia mengutuk serangan teroris pada sebuah upacara pernikahan yang menewaskan 50 orang di Gaziantep, Turki, Sabtu (20/8), lalu. Yunani, selaku negara tetangga Turki, mengecam serangan teror tersebut melalui laman media sosial.

“Kami mengutuk serangan brutal pada upacara pernikahan di Gaziantep. Kami akan berdiri bersama rakyat Turki untuk bersatu melawan teror. Belasungkawa kami kepada seluruh keluarga korban,” tulis Kementerian Luar Negeri Yunani di akun Twitter resminya.

Duta Besar AS di Ankara, John Bass, juga mengutuk keras aksi teror di Gaziantep melalui akun Twitter-nya. Dia bahkan menyebut aksi tersebut sebagai serangan barbar. “Kami berdiri bersama sekutu kami, Turki, dan berjanji untuk terus bekerja sama mengalahkan ancaman terorisme,” kata Bass.

Duta Besar Inggris untuk Turki, Richard Moore, juga mengambil sikap yang sama. Lewat akun Twitter miliknya, ia menulis: Kami sepenuhnya mengutuk serangan di #Gaziantep, Inggris bersama Turki melawan terorisme. 

Presiden Prancis Francois Hollande juga mengutuk keras serangan tersebut. Ia menyebut aksi teror di Gaziantep akhir pekan lalu sebagai tindakan keji sehingga menyebabkan 50 orang tewas dan 100 luka-luka.

“Prancis menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Turki. Simpati dari kami semua yang melawan ancaman terorisme,” kata Hollande.

Sementara, Radio Vatikan menyiarkan bahwa Paus Fransiskus mengimbau para pengikutnya agar mendoakan para korban serangan di Gaziantep. “Mari kita berdoa untuk para korban yang tewas dan luka-luka. Perdamaian untuk semua,” kata Paus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Ahad (21/8).

Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom, juga mengutuk keras serangan itu. “Kami memiliki semua jenis kerja sama untuk memerangi terorisme bersama Turki,” ujarnya kepada Anadolu, Ahad (21/8).

Suasana bahagia dalam sebuah pesta pernikahan di Gaziantep, Turki, Sabtu (20/8), tiba-tiba berubah menjadi bencana ketika sebuah bom meledak dengan sangat kuat hingga memakan korban. Sampai hari ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement