Senin 22 Aug 2016 19:21 WIB

Lebih dari 500 Warga Suriah Tewas dalam Sepekan

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Militan Suriah di medan perang.
Foto: Alalam
Militan Suriah di medan perang.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Lebih dari 500 warga sipil Suriah tewas dalam satu pekan di beberapa kota di negara yang dilanda perang itu. Sebagian besar korban tewas akibat serangan udara dan penembakan oleh pasukan pemerintah dan Rusia.

Aljazirah melaporkan, jumlah korban yang dirilis pada Sabtu (20/8) oleh Local Coordination Committees (LCC) mencatat 508 warga sipil tewas antara 13 Agustus dan 19 Agustus termasuk 96 anak-anak dan 73 wanita. Sebagian besar kematian terjadi akibat serangan udara Rusia dan Suriah di Aleppo, Idlib, Damaskus, dan Hama.

Di Kota Aleppo dan sekitarnya, setidaknya 205 dari 508 tewas dalam penembakan di kota yang terkepung itu. Kematian juga dilaporkan terjadi akibat ranjau darat yang ditanam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di sekitar Manbij.

LCC juga mencatat pembunuhan 93 warga sipil di Idlib, 52 di Homs, 51 di Damaskus, 38 di Deir Ezzor dan 34 di Hama. Mayoritas tewas akibat serangan udara dan pertempuran pasukan yang melibatkan pasukan setia dengan Presiden Bashar al-Assad.

Seorang aktivis berbasis di Aleppo Moataz Hamouda mengatakan, kematian warga sipil telah meningkat bersamaan dengan rezim Bashar Al-Assad yang kehilangan banyak wilayah di sana. Sementara Rusia menanggapi kekalahan militer di Aleppo setelah pukulan kuat pemberontak ke kubu loyalis pemerintah.

Baca juga, Saudi Siap Kirim Pasukan Darat ke Suriah.

"Mencoba 'meruntuhkan' pengepungan kota dan pengambilalihan benteng militer oleh pemberontak membuat Suriah dan Rusia frustasi. Mereka panik dan meningkatkan penggunaan senjata yang dilarang seperti rudal cluster hingga fosfor putih dan napalm," kata Hamouda kepada Aljazirah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement