REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump mengisyaratkan ia akan mendeportasi sekitar 11 juta orang yang tinggal secara ilegal di negara itu. Namun, baru-baru ini, manajer kampanyenya, Kellyanne Conway mengatakan hal itu belum dipastikan.
Pernyataan dari Conway ini terjadi setelah Trump mengadakan pertemuan dengan penasihat-penasihat barunya. Salah satu rencana yang hendak dilakukan miliarder itu adalah menjalankan keadilan setingggi-tingginya.
"Kami ingin melakukan proses yang seadil-adilnya namun tetap tegas," ujar Conway tanpa memberikan keterangan secara rinci, dilansir BBC, Selasa (23/8).
Sejak awal kampanye, Trump telah memperlihatkan bagaimana pandangannya yang keras terhadap imigrasi AS. Ia bersumpah melakukan deportasi besar bagi warga ilegal dan membuat negara tetangga Meksiko merasakan dampak nyata atas perbuatan mereka dengan membangun dinding di sepanjang perbatasan wilayah.
Dalam beberapa hari terakhir, pesaing Hillary Clinton itu telah mencari dukungan dari kalangan kulit hitam serta pekerja kulit putih di Negeri Paman Sam tersebut. Trump berjanji membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya dan menciptakan keadilan bagi semua warga yang tinggal di AS.
"Satu yang pasti Trump akan menegakkan hukum, kami menghormati warga AS yang mencari pekerjaan dan memperlakukan mereka secara adil dan manusiawi," kata Conway.