REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Sekitar 1.500 warga Amerika Serikat, yang terapung di sungai pemisah Amerika Serikat dengan Kanada, diselamatkan sesudah hujan lebat dan angin kencang menghanyutkan mereka ke wilayah Kanada, kata penjaga pantai negara itu pada Senin (23/8).
Warga Amerika Serikat itu mengikuti perayaan Float Down tahunan di pelabuhan Huron pada Ahad di sungai St Clair, yang membelah negara bagian Michigan milik Amerika Serikat dengan Onterio, Kanada. Angin mengarahkan kapal dan perahu kecil itu keluar dari jalurnya dan mengarah ke pantai Kanada.
Beberapa perahu angin itu kempis, memicu pengerahan Penjaga Pantai Kanada dan polisi provinsi dan federal, kata juru bicara penjaga pantai Carol Launderville dalam surat elektronik. Sebagian besar dari yang hanyut itu harus diselamatkan dari air, dengan ditarik ke pantai.
"Mereka ketakutan karena memasuki negara lain tanpa dokumen. Tidak seorang pun membawa paspor atau tanda pengenal dan banyak di antaranya mabuk," kata Peter Garapick, pengawas bidang SAR penjaga pantai kepada stasiun televisi CBC.
Beberapa di antara mereka mencoba berenang kembali ke Amerika Serikat. "Kami menarik banyak orang dari air dan mereka mengatakan 'tidak'," kata Garapick.
Warga Amerika itu berkumpul di Sarnia, Ontario, dan diantarkan kembali ke Amerika Serikat dengan sejumlah bus. Kepolisian Sarnia tidak mengatakan apakah ada yang ditahan dalam kejadian itu dan hanya terdapat sejumlah luka kecil yang dialami oleh mereka.
Launderville mengatakan kegiatan itu tidak memiliki penyelenggara resmi dan memiliki bahaya besar karena arus deras sungai itu dan peserta tersebut tidak mengenakan jaket penyelamat. Halaman Facebook untuk kegiatan itu, yang menyebutkan kegiatan tersebut diselenggarakan lebih dari 30 tahun lalu di Pelabuhan Huron, menuliskan pernyataan terima kasih pada Ahad malam kepada pihak berwenang Kanada.
"Anda menunjukkan kepada kami kebaikan nyata dan yang seharusnya menjadikan Anda tetangga hebat," kata tulisan itu.