REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ribuan orang di Inggris ternyata pernah mengalami pelecehan seksual di sekolah. Hal itu terungkap pada kampanye Everyday Sexism yang meminta publik membagikan pengalaman tersebut.
Penggagas kampanye, Laura Bates mencetuskan hal itu dalam upayanya menghentikan kekerasan terhadap perempuan. Ia menekankan pentingnya pendidikan bertajuk Sex and Relationships Education (SRE) agar perempuan tak terus-menerus menjadi korban.
Menggunakan tanda pagar #SREnow, para kontributor menyebutkan pengalaman masing-masing. Mereka sekaligus menjabarkan pelajaran atau tindakan pencegahan apa yang mereka harapkan ada saat bersekolah dulu.
"Sejak usia delapan tahun, saya sering diraba-raba di sekolah dan dihukum karena membela diri, sekolah saya tidak pernah memberikan edukasi yang memadai," ujar pemilik akun @textuallimits.
Pemilik akun lain menambahkan pentingnya edukasi SRE di sekolah-sekolah. Ia menyayangkan dahulu di sekolahnya tidak terdapat pendidikan serupa.
"Kami butuh #SREnow karena tak sedikit gadis muda yang tumbuh dengan pikiran mereka harus mengikuti standar yang dibuat oleh laki-laki," tulis @LeighJaneyMeyer.
Dalam sebuah surat terbuka kepada Menteri Perempuan dan Kesetaraan Justine Greening, Bates mendesak pemberlakuan edukasi kesehatan dan sosial personal (PSHE) di tiap sekolah. Apalagi, data dari BBC Freedom of Information mencatat 5.500 pelecehan seksual di sekolah, termasuk 600 kasus perkosaan selama tiga tahun terakhir.
"Generasi muda terus dibombardir dengan pesan-pesan yang membingungkan dan sering misoginis atau diskriminatif terhadap perempuan," ujar Bates dilansir dari Independent.