Kamis 25 Aug 2016 01:40 WIB

Rusia-Kamboja Perkuat Kerja Sama Nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/PLTN (ilustrasi)
Foto: EPA/Laurent Dubrule
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/PLTN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan nuklir Rusia Rosatom dan Dewan Pembangunan Berkelanjutan Nasional Kamboja memperkuat kerja sama di bidang energi nuklir termasuk mempelajari kegunaan atom untuk tujuan damai seperti pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir.

Pertemuan kedua pihak yang dilakukan pertengahan Agustus tersebut merupakan implementasi nota kesepahaman yang ditandatangani pada Mei 2016.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (24/8), Duta Besar Rusia untuk Kamboja Dmitry Tsvektov mengatakan Rusia dan Kamboja sedang aktif untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang termasuk ekonomi dan teknologi atom yang dinilai sebagai bidang kerja sama yang menjanjikan.

"Atom bisa menjadi landasan bagi pembangunan berkelanjutan di Kamboja, yakni di satu sisi, atom dapat memenuhi kebutuhan energi untuk ekonomi negara yang sedang berkembang, dan di sisi lain, atom juga menjadi sumber energi murni yang tetap akan menjaga kelestarian alam," ujar Dubes Tsvektov.

Pertemuan tersebut membahas kemungkinan berbagai bentuk implementasi teknologi nuklir yang dapat mendukung pembangunan sosial-ekonomi di Kamboja, dengan prioritas utama pada peningkatan kesadaran masyarakat dan perbaikan kualitas tenaga kerja di bidang energi nuklir dan teknologi nuklir.

Menteri Lingkungan Hidup Kamboja yang juga Ketua Dewan Nasional Pembangunan Berkelanjutan Kamboja Say Samal menjelaskan, kerja sama dengan Rusia merupakan upaya Kamboja untuk memajukan sosio-ekonomi, memodernisasi ekonomi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam.

"Kami tertarik dengan teknologi nuklir karena pengaplikasiannya yang beragam pada bidang kesehatan, industri, agrikultur dan sektor-sektor lain dalam ekonomi," kata dia menambahkan.

Dalam jangka panjang, menurut Say Samal, teknologi nuklir bisa memenuhi permintaan energi Kamboja yang terus meningkat.

Salah satu bidang kunci kerja sama Rusia-Kamboja dalam industri nuklir adalah penyebaran informasi terpercaya mengenai teknologi nuklir di masyarakat, dengan menetapkan proyek untuk membuat Pusat Informasi Energi Nuklir (Nuclear Energy Information Centre) di Kamboja.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement