REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump kembali menjadi pembicaraan. Namun kali ini kontroversi muncul dari jas kebanggaan 'Amerika-nya'.
Pengembang real estate, bintang televisi dan pemasok steak serta vodka itu memiliki merek dagang setelan jas. Pendukung Trump bahkan akan mendapatkan tanda tangan Trump jika membeli pakaian tersebut di Amazon.
Namun keanehan muncul ketika label yang tertera di jas justru tertulis 'Made in Indonesia'. Hal ini terungkap ketika wartawan BuzzFeed merasa curiga dengan keterangan pakaian yang tertera "Impor' dan 'Made in USA'.
"Kami membukanya, memeriksa label dan di sana, di atas tag logam bantalan nama Trump, jawabannya: Made in Indonesia," kata dia. Baik Amazon maupun tim kampanye Trump enggan berkomentar menanggapi hal tersebut.
Ternyata, Trump telah sering pergi ke luar negeri untuk membuat barang-barangnya. BuzzFeed berkesempatan mengunjungi pabrik suram di Honduras. Para pegawai yang membuat kemeja Trump hanya digaji beberapa dolar per hari.
Baca juga, Kronologi Pertikaian Trump dengan Keluarga Muslim AS.
Bahkan di AS, Trump tidak memberikan pekerjaan kepada orang Amerika. Bulan lalu, ia membawa 78 orang dari negara lain untuk bekerja sebagai staf di klub pribadinya di Palm Beach. Trump beralasan tidak ada orang Amerika yang tersedia untuk melakukan pekerjaan itu.