REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Menjelang pemilihan parlemen tahun depan, pemimpin partai paling populer di Belanda Geert Wilders, mengatakan dia ingin melarang seluruh simbol Islam, masjid, dan Alquran.
Partai sayap kanan, Partai untuk Kebebasan (PVV) mengeluarkan manifesto satu halaman yang menyerukan de-islamisasi total di Belanda.
Berdasarkan manifesto tersebut, dilansir Independent, Senin (29/8), masjid, sekolah Islam dan pusat penampungan pengungsi akan ditutup. Perbatasan akan ditutup dan migran dari negara Islam akan dilarang masuk.
Selain itu, perempuan akan dilarang menggunakan jilbab di tempat umum dan Alquran dilarang. Manifesto tersebut diunggah di halaman Facebook Wilders Rabu lalu.
Islam menjadi prioritas utama dari 11 poin rencana yang menyatakan mengekspresikan keyakinan bertentangan dengan ketertiban di Belanda. Imam radikal akan dilarang dan kriminal dengan kewarganegaraan ganda akan dideportasi.
PVV juga berjanji akan keluar dari Uni Eropa, memangkas semua pengeluaran bantuan asing dan meningkatkan dana bagi polisi dan pasukan keamanan.
PVV memimpin jajak pendapat dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya bangga atas manifesto ini. PVV memerangi Islam, ingin menutup perbatasan dengan Uni Eropa dan memberikan miliaran dolar yang kita simpan untuk rakyat kita. Pesan saya untuk Belanda: Belanda harus menjadi milik kita lagi," kata Wilders.
Jajak pendapat oleh IsposMori bulan ini menyatakan jika pemilu digelar hari ini, PVV akan memenangkan 27 dari 150 kursi untuk menjadi partai tunggal di parlemen Belanda.