Selasa 30 Aug 2016 06:18 WIB

Video Tunjukkan Koki Restoran Tolak Layani Muslimah Prancis

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bilal Ramadhan
 Sejumlah warga muslim melintasi polisi Prancis yang berjaga di luar masjid kota Paris, Jumat (20/11), usai shalat Jumat.  (AP/Francois Mori)
Sejumlah warga muslim melintasi polisi Prancis yang berjaga di luar masjid kota Paris, Jumat (20/11), usai shalat Jumat. (AP/Francois Mori)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kontroversi terus bergulir terhadap status Muslim di Perancis pasca viralnya sebuah video di media sosial yang menunjukkan penolakan terhadap dua Muslimah di restoran. Koki restoran tersebut mengatakan kepada kedua perempuan yang datang bahwa semua Muslim adalah teroris.

Dilansir dari New York Times, Selasa (30/8), insiden ini diduga telah terjadi di restoran Le Cenacle di Tremblay-en-France, sebuah komune di pinggiran timur laut Paris.

Video dimulai di tengah-tengah perdebatan. Salah satu perempuan memberitahu koki bahwa mereka tidak ingin dilayani oleh orang rasis. Koki merespon dengan menunjuk si perempuan dan berkata, "Rasis tidak menanam bom."

Ketika salah satu perempuan bertanya kepada koki bagaimana dia percaya mereka telah menanam bom, koki itu mengatakan, "teroris adalah Muslim, dan semua Muslim adalah teroris."

Koki kembali menambahkan, ia tidak ingin orang-orang yang serupa perempuan itu ada di sana. Setelah mengalami pelecehan verbal, kedua perempuan itu, yang salah satunya memakai jilbab, sepakat meninggalkan tempat tersebut.

Sekelompok pemuda Muslim dilaporkan telah berkumpul di luar restoran tempat insiden itu terjadi untuk meminta penjelasan. Koki dikabarkan meminta maaf kepada banyak orang. Ia mengatakan, salah satu temannya tewas dalam serangan pada November silam.

Menteri Keluarga, Anak, dan Hak-Hak Perempuan, Laurence Rossignol, mengumumkan dalam sebuah postingan di Twitter bahwa insiden itu akan diselidiki. Sanksi bisa dikenakan pada restauran tersebut atas perilaku intoleran.

Direktur Committee against Islamophobia di Perancis, Marwan Muhammad, mengumumkan pihaknya akan membawa bantuan psikologis dan hukum kepada perempuan itu. Muhammad mengatakan, baginya bagian terburuk dari video adalah "ketidakpedulian" dari semua pengunjung restoran yang mengabaikan terjadinya insiden seperti itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement