REPUBLIKA.CO.ID, KARKAMIS -- Tentara Turki dan sekutunya bergerak lebih dalam di Suriah pada Ahad (28/8), menduduki wilayah kekuasaan pasukan Kurdi pada hari kelima gerakan lintas perbatasan, yang kelompok pengawas katakan menewaskan setidak-tidaknya 35 warga.
Sejumlah pesawat tempur Turki terbang di Suriah utara pada fajar dan serangan artilerinya mengenai sejumlah kedudukan gabungan petempur YPG Kurdi, setelah Lembaga Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan pertempuran hebat pada malam hari di sekitar dua desa di sana.
Militer Turki mengatakan 25 petempur Kurdi tewas dalam serangan udara tersebut. Belum ada komentar langsung dari YPG, namun sejumlah petempur terkait Kurdi mengatakan mundur dari wilayah yang disasar pasukan Turki sebelum serangan dilancarkan.
Turki, yang juga menghadapi pemberontakan Kurdi di wilayahnya, mengerahkan sejumlah tank dan pasukan ke Suriah pada Rabu untuk mendukung sekutu pemberontak Suriah mereka. Pasukan dukungan Turki pertama kali merebut kendali atas kota Jarablus dari kelompok ISIS sebelum bergerak ke selatan ke sejumlah wilayah, yang diduduki petempur Kurdi. Mereka juga bergerak ke arah barat menuju sejumlah tempat yang diduduki ISIS.
Pejabat Turki telah menyatakan tujuan mereka di Suriah adalah untuk memastikan agar pasukan Kurdi tidak memperluas wilayah yang telah mereka duduki di sepanjang perbatasan Turki, saat mereka mencoba mengusir kelompok ISIS dari wilayah kekuasaan mereka.
Meskipun demikian, pergerakan Turki sejauh ini berfokus terhadap para pasukan yang berhubungan dengan Pasukan Demokratis Suriah (SDF) yang didukung Kurdi, sebuah koalisi yang juga berhubungan dengan YPG, seorang sumber pengawas mengatakan.
SDF mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat, yang memandang kelompok itu sebagai sebuah sekutu Suriah yang efektif untuk menghadapi ISIS. Jadi langkah Turki terhadap pasukan yang berhubungan dengan SDF itu menjadi titik perdebatan dengan sesama anggota NATO itu.
Observatorium Suriah untuk HAM, lembaga pengawas dari Inggris yang memiliki jaringan sumber di Suriah, mengatakan para pasukan yang berhubungan dengan Turki telah menduduki dua desa di bagian selatan Jarablus, Jub Al Kousa dan Al Amarna, yang sebelumnya diduduki milisi setia kepada SDF.
Pertempuran itu menewaskan 20 orang penduduk di Jub Al Kousa dan 15 orang lainnya di Al Amarna, dengan lebih banyak orang mengalami luka-luka, kelompok itu menyebutkan.