Selasa 30 Aug 2016 08:51 WIB

Libya Selamatkan 6.500 Migran Hampir Tenggelam

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Seorang migran membawa bayinya yang berusia lima hari usai diselamatkan di Libya, Senin, 29 Agustus 2016.
Foto: Emilio Morenatti/AP
Seorang migran membawa bayinya yang berusia lima hari usai diselamatkan di Libya, Senin, 29 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, SABRATHA -- Sekitar 6.500 migran berhasil dievakuasi di Libya, Senin (29/8). Otoritas Italia mengatakan ini menjadi salah satu dari operasi penyelamatan terbesar saat ini.

Misi ini melibatkan 40 tim yang bergerak ke 20 Km dari kota Sabratha, Libya. Video rekaman saat misi menunjukan para migran ini bersorak saat kapal laut menjangkau mereka. Sebagian besar dari mereka sudah tersebar berenang di lautan. Terlihat bayi-bayi yang menangis berusaha dibawa ke atas kapal penyelamat.

Para migran tersebut berasal dari Eritrea dan Somalia. Tak hanya mereka, otoritas Italia juga mengevakuasi 1.100 migran dari area yang sama pada Ahad.

Seperti dilansir BBC, operasi pada Senin melibatkan kapal dari Italia, lembaga perbatasan Uni Eropa Frontex dan lembaga swadaya Proactiva Open Arms juga Medecins Sans Frontieres. AP melaporkan perahu yang digunakan migran tidak layak, kurang bahan bakar dan terlalu padat.

Para migran ini melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di negara asal mereka. Tidak hanya migran asal Timur Tengah tapi juga dari negara-negara Afrika.

Menurut data Organisasi Migrasi, sekitar 106 ribu migran tiba di Italia selama tahun ini. Sebanyak 2.726 tewas saat dalam perjalanan karena tenggelam. Sekitar 275 ribu migran lainnya berada di Libya dan hendak menuju Eropa.

Secara keseluruhan, sekitar 284 ribu migran telah masuk Eropa sejauh ini. Mereka menggunakan beragam rute baik melalui Afrika, Asia atau Timur Tengah. Tahun lalu, Eropa menerima sekitar 1,2 juta migran dari tiga wilayah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement