Rabu 31 Aug 2016 23:56 WIB

TIME: Komunitas LGBT Paling Dibenci di Indonesia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Karta Raharja Ucu
Tolak LGBT/Ilustrasi
Tolak LGBT/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah laporan yang dikeluarkan Agustus 2016 oleh Human Right Watch menyebut anggota komunitas LGBT adalah yang paling dibenci di Indonesia. Time melaporkan aktivis minoritas gender dan seksual LGBT semakin khawatir dari hari ke hari.

Pasalnya, sentimen buruk terhadap komunitas ini dinilai semakin berkembang. Dalam laporan sebanyak 56 halaman berjudul These Political Games Ruin Our Lives’: Indonesia’s LGBT Community Under Threat, terdokumentasikan peningkatan retorika anti-LGBT di Indonesia.

"Hak minoritas gender dan seksual di Indonesia telah diserang dalam fase belum pernah terjadi sebelumnya pada 2016 ini," kata laporan tersebut seperti dinukil dari TIME. Sebelumya, laporan menyebut banyak kalangan hidup dalam toleransi dan prasangka. Namun pada awal 2016, retorika anti-LGBT mulai gencar digaungkan.

Tidak hanya media yang didominasi oleh Republika, tapi juga pemerintah dan kelompok massa religius. Pada 24 Januari, Republika mengeluarkan isu utama di halaman pertama berjudul "LGBT Ancaman Serius". Publik mulai mengeluarkan kecaman pada kelompok tersebut. Hingga hal ini dinilai melanggar hak asasi manusia individu LGBT.

Dalam beberapa bulan, politikus, pengamat dan masyarakat mulai mengeluarkan pernyataan-pernyataan serupa yang menyudutkan kelompok LGBT. Mulai dari pelecehan emoji gay hingga pernyataan asosiasi psikiater yang menyebut anggota LGBTIQ adalah penderita gangguan mental.

Salah satu kelompok aktivis LGBT Ardhanari Foundation yang diwakili Agustine mengaku didatangi kelompok religius garis keras. Mereka mendesak aktivis LGBT berhenti kampanye soal hak LGBT. "Itu membuat kami takut, kami tak bisa bekerja dengan terbuka sekarang," katanya.

Peneliti HRW soal hak LGBT, Kyle Knight mengatakan kampanye membenci ini tampaknya belum berakhir. "Ketika individu LGBT Indonesia butuh perlindungan dan dukungan publik, pemerintah Joko Widodo takut pada militan Islamis," kata Knight. Menurut dia, kriminalisasi LGBT melalui jalur hukum semakin kuat karena hanya karena berdasar kebencian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement