Kamis 01 Sep 2016 10:07 WIB

Pejabat Militer AS: Australia Harus Pilih AS atau Cina

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan hanggar militer di Karang Subi, Laut Cina Selatan oleh Cina.
Foto: The New York Times
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan hanggar militer di Karang Subi, Laut Cina Selatan oleh Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Asisten Kepala Staf Tentara Amerika Serikat (AS) Tom Hanson mengatakan Australia harus memilih memperkuat hubungan dengan Amerika atau dengan Cina. Dia juga meminta Australia bersikap tegas terhadap Cina yang selalu mengklaim Laut Cina Selatan sebagai miliknya.

"Australia harus memilih antara Amerika atau Cina. Rasanya sulit menyeimbangkan aliansi dengan Amerika dan memperkuat hubungan ekonomi dengan Cina. Harus ada keputusan mana yang lebih penting bagi kepentingan nasional Australia," katanya, Kamis (1/9).

Namun dia menambahkan, pendapatnya itu hanya pandangan pribadinya, bukan Pemerintah Amerika. Pernyataannya tersebut menyusul dikeluarkannya buku panduan yang mengingatkan anggota parlemen Australia untuk menangani motif Cina di kawasan secara hati-hati.

Australia sempat dikritik oleh Cina karena menerbangkan sejumlah pesawat pengintai di area Laut Cina Selatan. Cina merupakan mitra dagang Australia yang paling besar. Cina juga merupakan negara yang paling banyak melakukan investasi di Australia.

Cina menghabiskan 11,1 miliar untuk investasi di Australia. Kebanyakan Cina berinvestasi di bidang properti.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement