Jumat 02 Sep 2016 16:05 WIB

Istri Trump Gugat Daily Mail 150 Juta dolar AS

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Melania Trump
Foto: EPA
Melania Trump

REPUBLIKA.CO.ID,  MARYLAND -- Pengacara Melania Trump menggugat Daily Mail sebesar 150 juta dolar AS di Pengadilan Negara Maryland, Amerika Serikat, Kamis (1/9). Istri calon presiden Donald Trump ini juga menggugat seorang blogger, Webster Tarpley.

Seperti dilansir the Guardian, pengacara Trump Charles Harder mengatakan, Daily Mail dan Tarpley telah menyiarkan kebohongan kepada jutaan orang di seluruh Amerika Serikat dan dunia, tanpa pembenaran apapun.

“Mereka membuat pernyataan yang 100 persen palsu dan sangat merusak reputasi pribadi dan profesionalnya. Banyak kebohongan yang mereka berikan, dan tindakan tersebut begitu mengerikan dan berbahaya bagi Nyonya Trump. Hal itu merugikan dirinya sebesar 150 juta dolar AS," ujar Harder.

Gugatan tersebut menanggapi artikel yang diterbitkan Daily Mail pada Agustus. Artikel tersebut menyebutkan sebuah rumor Melania Trump bekerja sebagai wanita panggilan pada 1990-an. Status imigrasi Melania dari Slovenia juga dipermasalahkan dalam situs tersebut.

Dalam gugatan disebutkan kendati artikel itu telah dihapus dari situs Daily Mail, koran tersebut belum meminta maaf atau mencabut artikel secara formal.

Artikel di situs Daily Mail mengutip sebuah majalah Slovenia, Suzy, agensi model tempat Melania Trump pernah bekerja, juga bergerak di bisnis seks.

Baca juga, Kronologi Pertikaian Trump dengan Keluarga Muslim AS.

Seperti dilansir dari BBC, Daily Mail juga mengutip wartawan Slovenia Bojan Pozar yang menyebutkan Melania Trump pernah berpose tanpa busana di New York pada 1995.

Melania juga diduga telah bertemu Donald Trump di tahun itu, sedangkan Trump bersikeras mereka bertemu pertama kali pada 1998.

Sementara blogger asal Maryland Webster Tarpley menunduh Melania Trump kabarnya takut atas laporan tidak senonoh dari klien kaya saat ia menjadi seorang wanita panggilan. Tarpley juga menyebut Melania menderita gangguan saraf.

Dalam laporan pencabutan artikel Daily Mail yang diterbitkan Kamis (1/9) bersikeras mereka hanya memberitakan rumor tersebut. Namun tidak membenarkan Melania merupakan wanita panggilan seperti yang dikutip dari majalah Slovania. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement