Sabtu 03 Sep 2016 02:37 WIB

Pengganti Islam Karimov Masih Simpang Siur

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Uzbekistan Islam Karimov.
Foto: Grigory Dukor/Reuters
Presiden Uzbekistan Islam Karimov.

REPUBLIKA.CO.ID, ALMATY -- Dengan wafatnya Islam Karimov sebagai Presiden, Uzbekistan belum menentukan pelaksana tugas sementara dalam memimpin negara.

Sejumlah nama santer disebut akan menjadi pengganti Karimov, diantaranya Perdana Menteri Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev atau wakil Perdana Menteri Rustam Azimov. Selain itu ada juga Kepala dinas keamanan Rustam Inoyatov, atau putri Karimov yang cukup muda, yakni Lola Karimova Tillyaeva.

Presiden Uzbekistan Islam Karimov (78 tahun) dipastikan telah menghembuskan napas terakhirnya. Karimov diduga meninggal karena pendarahan otak. Sebelum meninggal, Karimov sempat masuk rumah sakit sejak akhir pekan lalu.

Baca: Uzbekistan Konfirmasi Kematian Presidennya

Dalam konstitusi pemerintahan Uzbekistan, untuk mengantikan sementara seorang Presiden maka ketua majelis tinggi parlemen seharusnya mengambil alih setelah kematian Karimov. Setelah penunjukan tersebut, maka rakyat Uzbekistan bisa melakukan jajak pendapat dan pemilihan saat memasuki bulan ketiga kepemimpinan pengganti Presiden.

Namun siapa pun yang akan menggantikan Karimov, Presiden tersebut melanjutkan tekad Karimov untuk menyeimbangan dengan baik antara wilayah Barat, Rusia dan Cina, yang bersaing memberikan pengaruh di kawasan Asia Tengah yang kaya akan sumber daya. Tugas lain dari pemimpin baru harus bisa menyelesaikan ketegangan mantan negara Soviet, yakni Kirgistan dan Tajikistan yang bersengketa dalam penggunaan sumber daya umum seperti air.

Lama dikritik oleh Uzbekistan Barat dan kelompok hak asasi manusia untuk gaya otoriter kepemimpinan, Karimov telah memerintah sejak 1989. Dia mampu menjadi kepala partai Komunis setempat, dan kemudian terpilih sebagai presiden republik yang baru merasakan kemerdekaan pada 1991.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement