Selasa 06 Sep 2016 14:19 WIB

Menguak Misi Intelijen Rusia 'Membajak' Pemilu Presiden AS

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Barack Obama (kanan) dan calon presiden Partai Demokrat AS Hillary Clinton (kiri), melambaikan tangan kepada pendukungnya usai Obama berpidato di Konvensi Nasional Demokrat di Philadelphia, Rabu, 27 Juli 2016.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Presiden AS Barack Obama (kanan) dan calon presiden Partai Demokrat AS Hillary Clinton (kiri), melambaikan tangan kepada pendukungnya usai Obama berpidato di Konvensi Nasional Demokrat di Philadelphia, Rabu, 27 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Rusia diduga sedang menjalankan operasi rahasia besar-besaran di Amerika Serikat, dengan menabur ketidakpercayaan di tengah publik terhadap lembaga pemerintahan AS dan sistem pemilihan presiden (pilpres) November mendatang.

Menurut laporan Washington Post, intelijen dan lembaga penegak hukum AS kini sedang menyelidiki kecurigaan mereka terhadap Rusia. Penyelidikan ini bertujuan untuk mencari tahu maksud dari kegiatan Rusia yang melibatkan alat-alat canggih untuk meretas sistem internet AS.

Rusia dicurigai akan mengganggu proses politik AS lewat dunia maya. Alat yang mereka miliki dipercaya dapat meningkatkan kemampuan Rusia untuk menyebarkan informasi palsu.

Mantan anggota CIA, Charles Allen mengaku, mereka telah berkoordinasi dengan Direktur Intelijen Nasional (DNI), James R. Clapper Jr, untuk melakukan penyelidikan ini. "Masalah ini menarik untuk DNI dan sekarang ini kami sedang menanganinya bersama."

Para pejabat intelijen AS juga memeriksa potensi gangguan terhadap proses Pilpres AS pada November mendatang. FBI kini telah memanggil para pejabat negara dan lokal untuk siaga terhadap potensi ancaman cyber.

Baca juga, Trump Khawatir akan Dicurangi di Pilpres AS.

Dikutip dari Washington Post, seorang pejabat intelijen senior, yang tak ingin disebutkan identitasnya, mengungkapkan, pengaruh operasi Rusia di AS merupakan sesuatu yang sangat diperhatikan oleh AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement