REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel akhirnya memutuskan melepaskan jasad pemuda Palestina Muhammad Abu Khalaf. Ia ditembak mati oleh Israel setelah menikam dan melukai dua polisi Israel di perbatasan Damaskus di Kota Tua Yerusalem.
Abu Khalaf ditembak mati pada Februari lalu. Namun jasadnya baru dikembalikan ke keluarganya pada Selasa (6/9) dini hari. Sama seperti keluarga Bahaa Elayyan, pemuda yang dibunuh Israel, keluarga Abu Khalaf juga diminta membayar 20 ribu sekel.
Selain itu hanya 25 orang yang diizinkan untuk menghadiri pemakaman Abu Khalaf. Israel meminta Abu Khalaf dimakamkan di pemakaman Al Mujahidin di Jalan Salahudin, Yerusalem.
Seperti dilansir Maan News, Selasa (6/9), Kepala Komite Palestina untuk Tahanan, Issa Qaraqe mengatakan, Israel setuju untuk melepaskan jasad-jasad warga Palestina yang dibunuh secara bertahap. Israel juga meminta pemakaman dilaksanakan setiap pukul 1 dini hari dan hanya keluarga yang berhak menghadiri pemakaman tersebut.
Keluarga-keluarga Palestina telah meminta Mahkamah Agung Israel untuk meminta jasad anak-anak mereka segera dikembalikan sebelum bulan Ramadhan Juni lalu. Namun sayangnya, Menteri Keamanan Israel Gilad Erdan meminta polisi Israel menahan pengembalian jasad-jasad warga Palestina. Pengembalian jasad-jasad tersebut baru dilakukan setelah tujuh bulan kemudian.
Gilad menilai, pengembalian jasad-jasad warga Palestina akan mendorong Palestina semakin melakukan perlawanan terhadap Israel.