Selasa 06 Sep 2016 15:39 WIB

Keluarga Korban Tekan Australia Tetap Cari Pesawat MH370

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Mural tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.
Foto: AP Photo/Bullit Marquez, File
Mural tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Keluarga penumpang pesawat MH370 mengunjungi Australia. Mereka datang dengan tujuan menekan upaya pemerintah seiring proses pencarian yang akan berakhir.

Pencarian pesawat Boeing 777 ini dilakukan dengan kerja sama tiga negara, yaitu Malaysia, Cina dan Australia. Salah satu area yang diyakini merupakan lokasi jatuhnya pesawat adalah di Samudera Selatan.

Namun, pencarian pesawat yang hilang pada Meret 2014 hingga saat ini belum menemukan titik terang. Tiga negara juga sepakat menghentikan pencarian jika bukti baru tak juga ditemukan pada akhir tahun ini.

Salah satu keluarga penumpang bernama Anne Daisy, Grace Nathan mengatakan berkunjung ke Australia untuk mencari tahu apakah ada upaya yang masih dilakukan untuk pencarian. Diantaranya dengan mengumpulkan informasi tambahan, yang memungkinkan bukti baru terkait penemuan didapatkan.

"Pencarian yang saya lihat belum meyakinkan dan membuat saya sulit untuk tidak menekan agar upaya tambahan terus dilakukan," ujar Grace, dilansir BBC, Selasa (6/9).

Ia juga mengatakan adanya kemungkinan tim pencari mengabaikan penemuan bukti baru lokasi MH370 di sepanjang pantai Afrika. Bulan lalu, tiga potongan puing pesawat ditemukan di perairan Mozambik.

"Saya melihat pihak berwenang Malaysia membiarkan adanya bukti nyata yang menjadi titik terang penemuan pesawat di pantai Afrika," jelas Grace.

Salah satu serpihan yang ditemukan di Mozambik dilaporkan menyerupai bagian kursi pesawat. Penemuan ini dilakukan Blaine Gibson, seorang pengacara dari Seattle, AS yang membiayai sendiri pencarian puing di wilayah Afrika Timur itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement