Selasa 06 Sep 2016 19:24 WIB

Tajikistan Selidiki Ancaman ISIS

Kelompok bersenjata ISIS   (ilustrasi)
Foto: EPA
Kelompok bersenjata ISIS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE -- Badan intelijen Tajikistan menyelidiki ancaman tidak khas dari mantan pemimpin satuan khusus kepolisian di negara Asia Tengah itu, yang membelot ke ISIS, kata pihak terkait, Selasa (6/9).

Kolonel Gulmurod Khalimov menjalani pelatihan khusus di Rusia dan Amerika Serikat sebelum akhirnya bergabung dengan ISIS pada Mei. Washington pada pekan lalu menawarkan imbalan lebih dari tiga juta dolar Amerika Serikat untuk informasi terkait tempat penahanan dan keyakinan Khalimov. Ia digambarkan sebagai pemimpin penting kelompok berpusat di Irak dan Suriah itu.

Sumber mengatakan sejumlah tentara di Tajikistan pada pekan ini menerima pesan atas nama Khalimov lewat telepon genggam.

Tajikistan berbatasan dengan Afghanistan, yang dianggap Barat dan Rusia dijadikan jalur gerakan pegaris keras itu serta pengedar narkotika.

Baca: ISIS Larang Perempuan Kenakan Burka

Dalam pesan itu, ia berjanji "mengucapkan selamat" atas 25 tahun perayaan hari kemerdakaan pada 9 September, kata sumber tersebut. Badan intelijen sedang menyelidiki masalah itu.

Ancaman nyata sempat dilontarkan pada satu tahun setelah percobaan kudeta yang dilakukan wakil menteri pertahanan, Jenderal Abdulkhalim Nazarzoda. Namun, ia pun tewas bertempur melawan pasukan pro-pemerintah.

Pemerintahan pimpinan Presiden Imomali Rakhmon menuduh pegaris keras dalam negeri yang didukung partai politik sah bertanggung jawab atas kudeta. Mahkamah Agung Tajikistan mencabut keabsahan partai tersebut, sementara pemimpinnya dihukum penjara dalam waktu lama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement