Rabu 07 Sep 2016 03:00 WIB

Menteri ASEAN Kawal Penerapan Cetak Biru MEA

 Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, para menteri dari negara anggota ASEAN sepakat untuk mengawal pelaksanaan berbagai rencana kerja yang tertuang pada Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025. "Para Menteri Ekonomi sepakat untuk mengawal pelaksanaan berbagai rencana kerja Cetak Biru MEA 2025 agar hal-hal yang diprioritaskan oleh para kepala negara dapat ditangani dengan baik," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/9).

Menurut Enggartiasto, para menteri ekonomi ASEAN perlu memberikan arahan yang jelas kepada para pejabat senior ekonomi dalam mengimplementasikan Cetak Biru MEA 2025. Termasuk, komitmen Cetak Biru MEA 2015 yang belum terselesaikan pada tahun 2015.

Cetak Biru MEA 2025 memuat langkah-langkah strategis untuk mengintegrasikan ekonomi ASEAN dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, dimulai 2016 dan berakhir 2025. Lima karakteristik utama strategi integrasi ekonomi ASEAN sesuai Cetak Biru MEA adalah ekonomi yang terintegrasi dan kohesif, ASEAN yang kompetitif, inovatif, dan dinamis, peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral, ASEAN yang tangguh, inklusif, serta memiliki kepedulian terhadap masyarakatnya, dan ASEAN yang bersifat global.

"Kalangan bisnis maupun pemerintahan ASEAN berharap, Indonesia dapat memainkan kembali peran kepemimpinannya untuk mendorong kerja sama ekonomi ASEAN secara lebih dalam lagi berdasarkan prinsip inklusif," kata Enggartiasto. Namun, pihaknya juga menekankan bahwa masa depan ekonomi ASEAN ditentukan oleh kesepuluh anggota ASEAN, bukan hanya oleh Indonesia.

Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN kali ini yang dilaksanakan di Vientiane, Laos, dan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo. ASEAN harus memastikan bahwa kerja sama ekonomi di kawasan ini dapat dinikmati masyarakat secara merata, khususnya dengan memprioritaskan kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi serta perluasan akses keuangan dan pasar.

Sesuai dengan tema ASEAN pada masa Keketuaan Laos pada tahun 2016, yakni "Turning Vision into Reality for a Dynamic ASEAN Community", para kepala negara ASEAN berkeyakinan bahwa ASEAN perlu mengimplementasikan Cetak Biru MEA.

Penerapan Cetak Biru MEA tersebut diharapkan bisa diterapkan agar hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat negara anggota ASEAN, terutama dengan mengurangi kesenjangan ekonomi di antara masyarakat dan sesama negara anggota ASEAN.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement