REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Lebih dari 80 orang menderita kesulitan bernapas parah di pinggiran kota Aleppo, Suriah, Ini setelah pasukan pemerintah Suriah menyerang wilayah tersebut.
Seperti dilansir dari CNN, Rabu (7/9), pengamat Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris menuduh pasukan pemerintah Suriah menjatuhkan bom barel yang mengandung klorin, zat kimia beracun, dari helikopter di pinggiran kota Aleppo.
Sebelumnya, penyelidikan yang dipimpin Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bulan lalu menyimpulkan, baik pasukan pemerintah maupun kelompok pemberontak pernah menggunakan klorin setidaknya dua kali.
Pemerintahan Bashar al-Assad telah membantah menggunakan zat kimia dalam bomnya. Belakangan ini, sejumlah rekaman video yang menjadi bukti penggunaan klorin membuat gempar dunia.
Salah satunya video yang dirilis oleh Pertahanan Sipil Suriah atau yang dikenal sebagai White Helmet, menunjukkan sebuah situasi di mana anak-anak kecil terengah-engah kesulitan bernafas saat dilarikan ke rumah sakit darurat.
Video lainnya yang dirilis Aleppo Media Center menunjukkan seorang pria terbaring di rumah sakit, dan terlihat petugas medis mencoba untuk mengalirkan oksigen lewat mulutnya. Adegan tersebut sudah tak asing lagi di Aleppo, kota yang telah menjadi lahan pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah sejak Juli 2015.
Baca juga, Aleppo Memerah Darah, Selamatkan Rakyat Suriah.