Kamis 08 Sep 2016 17:18 WIB

Saudi: Iran Memolitisasi Haji untuk Mengalihkan Isu

Rep: MgRol81s/ Red: Teguh Firmansyah
Adel Al-Jubeir
Foto: EPA/Martin Simon
Adel Al-Jubeir

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH --  Perang kata-kata antara petinggi Saudi dan Iran terus berlanjut. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, menuduh komentar pedas Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, semata-mata sebagai pengalihan isu.

Berbicara kepada wartawan di Kedutaan Saudi di London, al-Jubeir menganggap komentar dari Khamenei hanyalah upaya untuk mengalihkan perhatian rakyat Iran dari kegagalan pemerintah mereka.

Pada Rabu lalu (7/9), Khamenei menyatakan bahwa Saudi tidak pantas untuk mengelola Tanah Suci. Ia mengaitkannya dengan tragedi Mina tahun lalu yang menewaskan sedikitnya 700 jamaah haji.

Seperti dikutip Arab News, Al-Jubeir menyatakan, kendati Saudi telah bersiap untuk menyambut para jamaah haji asal Iran, Teheran malah memilih untuk mempersulit urusan itu dengan mempolitisasi pelaksanaan haji.

Al-Jubeir menekankan bahwa Kerajaan Saudi telah bersiap untuk menyambut para jamaah haji dari berbagai belahan dunia, tapi Pemerintah Iran malah menolak untuk mengatur perjalanan dan mengurus visa para warganya.

Ia juga menyatakan, koordinasi antara Kerajaan Saudi dan negara-negara lain yang dilakukan setiap tahunnya bertujuan untuk menjamin keamanan bagi para Muslim di Tanah Suci.

Baca juga, Perang Kata-Kata Berlanjut, Grand Mufti Saudi: Pemimpin Iran Bukan Islam.

Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) turut mengutuk tuduhan palsu yang dilontarkan Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran, Ali Khamenei, kepada Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement